Headline.co.id (Gunungkidul) ~ Peristiwa memilukan terjadi di wilayah Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Seorang bocah perempuan berusia 3 tahun diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh HR (50), seorang pria yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga korban.
Orang tua korban, yang berinisial D, menceritakan kronologi kejadian bermula saat HR datang ke rumahnya pada Sabtu pagi, 26 April 2025, untuk menawarkan ayam. Karena menganggap HR adalah saudara, D tidak merasa curiga ketika anaknya ikut HR ke rumah.
“Ketika HR ingin pulang, anak saya minta ikut. HR sempat terdiam sebentar, tapi kemudian mengizinkan. Saya pun mengizinkan karena tidak menaruh kecurigaan apa-apa,” ujar D dilansir Headline Media dari suaragunungkidul.net.
Anak tersebut diantar pulang sekitar pukul 13.30 WIB oleh HR. D mengaku mulai merasa ada kejanggalan ketika anaknya tiba-tiba memperagakan tindakan tak pantas dan menyebut kemaluannya dijilat oleh “papi”, sebutan yang biasa digunakan sang anak untuk memanggil HR.
“Anak saya tiduran, lalu bilang kalau kemaluannya dijilatin papi. Dia juga bilang diperlihatkan gambar tidak senonoh di ponselnya,” lanjut D.
Baca juga: Korban Tenggelam di Sungai Progo Ditemukan Setelah Tiga Hari Pencarian
Perasaan kaget dan bingung menyelimuti D. Apalagi sang anak menunjukkan perilaku yang tidak biasa dan mengeluhkan rasa sakit di bagian kemaluannya saat dimandikan.
D mengungkapkan bahwa HR sebelumnya juga pernah bercerita kepada mertuanya soal hubungan rumah tangganya yang dingin. HR mengeluh tidak dilayani oleh istrinya dan menyatakan hasratnya sulit dibendung. Bahkan, HR pernah mengutarakan keinginannya untuk “jajan”.
“Dia pernah bilang ke mertuanya ingin jajan karena tidak dilayani istrinya. Dari situ saya semakin yakin ada yang tidak beres,” ucap D.
Untuk memastikan kondisi anaknya, D memutuskan membawa korban ke rumah sakit guna dilakukan visum. Awalnya, pihak rumah sakit belum menemukan tanda-tanda kekerasan seksual. Namun kecurigaan mulai menguat setelah D menunjukkan foto dan penjelasan tambahan kepada pihak dokter.
Baca juga: Pakar UGM: Kekerasan Seksual di Dunia Medis adalah Fenomena Gunung Es
“Akhirnya pada Senin, 28 April 2025, kami mendatangi Polres Gunungkidul bersama dokter RSUD, dan kemudian kembali ke RS untuk pemeriksaan lanjutan,” jelas D.
Hasil visum RSUD menyatakan terdapat trauma tumpul di bagian kelamin korban, menguatkan dugaan bahwa telah terjadi tindakan kekerasan seksual.
“Saya hanya ingin keadilan untuk anak saya. Saya tidak bisa membayangkan luka batin yang harus ditanggungnya sejak dini,” pungkas D.
Baca juga: Mahasiswa Semarang Jatuh Saat Panjat Tebing di Pantai Siung, Ini Kronologinya





















