Doa Ramadhan Hari ke-18: Permohonan Cahaya Ilahi untuk Menyongsong Berkah Sahur ~ Headline.co.id (Jakarta). Pada pertengahan bulan Ramadhan, umat Islam semakin giat mengisi waktu dengan ibadah dan doa. Salah satu ibadah yang kerap dianjurkan pada hari ke-18 Ramadhan adalah doa ramadhan hari ke-18 yang isinya memohon agar Allah SWT mengingatkan hamba-Nya akan berkat sahur, mencerahkan hati, serta membimbing seluruh anggota tubuh untuk mengikuti jejak kebaikan-Nya.
Baca juga: Dasar Hukum dan Keutamaan Sholawat Nariyah sebagai Amalan Orang Nahdliyyin
Dilansir Headline Media dari situs resmi alhidayahdepok.com pada Minggu (16/3), doa ramadhan hari ke-18 ini menjadi salah satu sarana spiritual untuk meningkatkan keimanan di tengah rutinitas puasa.
Doa Ramadhan Hari ke-18 berbunyi dalam bahasa Arab sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ
“Allahumma nabbihni fihi libarakati asharihi wa nawwir fihi qalbi bidhiyai anwarihi wa khudz bikulli a’dhai ilat tiba’I atsarihi binurika ya munawwiral qulubi arifin.”
Baca juga: Hukum Muntah Saat Puasa Apakah Batal? Simak Penjelasan Ini agar Berhati-hati dalam Ibadah Ramadhan
Artinya: “Ya Allah, sadarkanlah aku untuk mengetahui berkat yang ada pada waktu sahur. Terangilah hatiku dengan cahaya-Mu yang lembut. Jadikanlah seluruh anggota badanku dapat mengikuti jejak kebaikan yang tertoreh melalui cahaya-Mu, wahai Penerang hati sanubari.”
Dalam konteks ibadah puasa, doa ini memiliki beberapa makna penting. Pertama, doa tersebut mengandung permohonan agar hamba diberikan kesadaran (nabbih) untuk menyadari setiap rahmat dan berkah yang terkandung dalam waktu sahur. Sahur merupakan waktu yang sangat istimewa dalam bulan Ramadhan, di mana umat Islam dianjurkan untuk menyantap makanan sebagai bekal energi dan sebagai bentuk ketaatan kepada perintah agama. Dengan menyadari berkah sahur, diharapkan setiap individu dapat lebih mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Selanjutnya, doa ini juga memohon agar hati hamba (qalbi) diterangi oleh cahaya-Nya. Cahaya di sini melambangkan petunjuk dan hidayah yang akan menuntun seorang muslim dalam menjalani hari-hari puasa dengan penuh keberkahan. Dengan hati yang diterangi, seseorang diharapkan mampu menghindari perbuatan yang dapat membatalkan puasa serta tetap berada di jalan yang lurus dalam setiap aktivitasnya.
Baca juga: Apakah Ciuman Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Lengkap Keabsahan Ibadah Ramadhan
Tidak hanya itu, doa tersebut juga mencakup permohonan agar setiap bagian tubuh hamba dapat mengikuti jejak kebaikan (atsarihi) yang telah ditetapkan oleh Allah melalui cahaya-Nya. Hal ini menegaskan bahwa ibadah puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, melainkan juga tentang keselarasan seluruh aspek kehidupan (pikiran, perasaan, dan tindakan) untuk selalu berada dalam kerangka ketaatan dan kebaikan.
Doa Ramadhan Hari ke-18 ini kerap dijadikan sebagai pengingat bagi umat Islam agar tidak lengah dalam menjaga niat dan semangat beribadah selama bulan suci. Dalam tradisi keagamaan, terutama di kalangan pesantren dan majelis taklim, doa seperti ini dibaca secara rutin untuk menambah keimanan dan sebagai bentuk pengharapan agar setiap kesulitan dapat diatasi melalui pertolongan Allah SWT. Sebagai salah satu bentuk ibadah yang bersifat pribadi, doa ini mengajak setiap individu untuk merenungkan betapa pentingnya peran niat dan kesungguhan dalam menjalankan puasa.
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan: Panduan Lengkap Menurut NU dan Muhammadiyah
Lebih jauh, doa ini juga memiliki dasar hukum dan dukungan dalam tradisi keilmuan Islam. Para ulama dari berbagai mazhab menekankan bahwa niat merupakan rukun utama puasa. Dalam hal ini, doa tersebut tidak hanya menjadi sarana pengingat, tetapi juga sebagai manifestasi keikhlasan dalam menyambut berkah dan rahmat yang terkandung dalam waktu sahur. Oleh karena itu, banyak organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah menganjurkan jamaahnya untuk membaca doa ini agar ibadah puasa dapat terlaksana dengan sempurna.
Dengan demikian, pembacaan doa Ramadhan Hari ke-18 ini menjadi bagian integral dari kegiatan spiritual selama bulan Ramadhan. Umat Islam diharapkan dapat mengamalkan doa ini setiap hari sebagai bentuk refleksi diri dan sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas ibadah, sehingga setiap detik puasa menjadi momentum berharga dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Informasi lengkap mengenai doa ini telah disebarluaskan melalui berbagai platform dakwah dan situs resmi keagamaan, sehingga para pembaca dan jamaah dapat dengan mudah mengakses penjelasan tentang makna serta keutamaannya. Semoga dengan pemahaman yang mendalam, setiap hamba dapat meraih keberkahan yang berlimpah di bulan suci Ramadhan.
Baca juga: Doa Ramadhan Hari Ke-17: Memohon Petunjuk, Pemenuhan Hajat, dan Keutamaan Sholawat





















