Apa Pengertian Majas: Gaya Bahasa yang Menghidupkan Kalimat ~ Headline.co.id (Jakarta). Kali ini kita akan membahas mengenai pengertian majas, sebuah gaya bahasa yang sangat menarik dan penting dalam komunikasi serta sastra. Pembahasan ini akan membantu kamu memahami bagaimana majas bekerja untuk membuat kalimat menjadi lebih hidup, ekspresif, dan penuh makna.
Baca juga: Apa Pengertian Ideologi? Konsep, Fungsi, dan Perkembangannya
Apa Itu Majas?
Dilansir Headline Media dari YouTube Ruangguru, secara sederhana, majas adalah bentuk ungkapan yang menggunakan kata-kata secara tidak biasa agar kalimat yang disampaikan memiliki nuansa dan suasana yang lebih mendalam. Majas berfungsi untuk:
- Menghidupkan Kalimat: Mengubah ungkapan yang biasa menjadi sesuatu yang menarik dan berwarna.
- Menyampaikan Pesan Secara Halus: Memberikan kritik atau pesan tertentu tanpa harus menyatakannya secara langsung.
- Membangkitkan Imajinasi: Membuat pembaca atau pendengar dapat merasakan dan membayangkan situasi yang digambarkan.
Baca juga: Apa Pengertian Teks Anekdot? Cerita Lucu yang Penuh Pesan
Contohnya, ketika seseorang berkata, “Apakah dia termasuk tangan kanan Pak Budi?” tentu bukan bermaksud menanyakan anggota tubuh, melainkan menyatakan bahwa dia adalah orang kepercayaan atau pendamping utama yang memiliki peran penting.
Fungsi Majas dalam Bahasa
Majas digunakan agar komunikasi terasa lebih menarik dan emosional. Dengan menggunakan majas, penyampaian informasi tidak hanya sekadar fakta, tetapi juga mengandung perasaan, humor, dan bahkan kritik. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, materi tentang majas biasanya diperkenalkan mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut untuk membantu siswa memahami cara berkomunikasi yang efektif dan kreatif.
Baca juga: Apa Itu Kamera Mirrorless? Simak Penjelasan, Kelebihan dan Kekurangannya
Jenis-Jenis Majas
Majas dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan fungsi dan cara penyampaiannya. Berikut adalah beberapa jenis majas yang sering muncul dalam bahasa Indonesia:
Majas Perbandingan
Majas perbandingan membandingkan satu hal dengan hal lainnya untuk menggambarkan suatu keadaan atau sifat. Di antaranya:
- Alegori: Ungkapan yang menyampaikan makna secara kiasan. Contoh: “Hidup itu seperti roda yang terus berputar.”
- Metafora: Perbandingan langsung tanpa menggunakan kata penghubung seperti “seperti”. Contoh: “Dia adalah bintang dalam gelap malam.”
- Litotes: Penggunaan ungkapan yang merendahkan diri untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung. Contoh: “Jamuan makan di rumah kami seadanya saja.”
- Eufemisme: Ungkapan yang digunakan untuk menyampaikan makna dengan cara yang lebih halus, terutama untuk hal-hal yang dianggap kurang enak didengar. Contoh: “Penyesuaian tarif tol” untuk menggantikan ungkapan yang lebih kasar.
Baca juga: Hukum Mengorek Kuping dengan Cotton Bud di Siang Hari Ramadhan: Tinjauan Fikih dan Dasar Hukumnya
Majas Sindiran
Majas sindiran digunakan untuk menyampaikan kritik atau menyindir secara halus (atau kadang kasar) dengan menggunakan kata-kata yang mengandung makna sebaliknya.
- Ironi: Mengungkapkan sesuatu dengan cara mengatakan yang berlawanan dari maksud sebenarnya. Contoh: “Suaranya sangat merdu, seperti kaset kusut.”
- Sarkasme: Sindiran yang lebih tajam dan terkadang terasa kasar. Contoh: “Putih benar wajah kamu sampai bisa aku sendoki bedaknya.”
- Sinisme: Sindiran yang mencemooh atau mengolok ide atau pemikiran seseorang. Contoh: “Kamu sudah pintar kan, kenapa masih bertanya kepadaku?”
Majas Penegasan
Majas penegasan digunakan untuk mempertegas atau menegaskan makna dalam kalimat. Beberapa jenisnya antara lain:
- Pleonasme: Penambahan kata atau keterangan yang sebenarnya sudah jelas, tetapi digunakan untuk penekanan. Contoh: “Dia sudah turun ke bawah.” (kata “ke bawah” menegaskan arah, meskipun sudah tersirat dari kata “turun”)
- Repetisi: Pengulangan kata atau frasa untuk menegaskan pesan. Contoh: “Awas, tunggu kedatanganku besok, tunggu!”
- Aliterasi: Pengulangan bunyi konsonan pada awal kata yang berurutan untuk menciptakan irama yang khas. Contoh: “Beli baju biru bersama Budi.”
Mengapa Perlu Mengetahui Majas?
Majas bukan hanya hiasan dalam bahasa, melainkan alat yang efektif untuk:
- Meningkatkan Daya Tarik Komunikasi: Kalimat yang menggunakan majas terasa lebih menarik dan berkesan.
- Mengungkapkan Perasaan Secara Mendalam: Majas membantu menyampaikan emosi, humor, dan kritik dengan cara yang tidak langsung.
- Mendorong Kreativitas: Penggunaan majas menuntut kemampuan berpikir kreatif dalam menyusun kata-kata sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Baca juga: Apa Saja Rukun dan Tujuan Puasa Ramadan? Makna Mendalam di Balik Ibadah Siam
Kesimpulan
Secara keseluruhan, majas adalah gaya bahasa yang sangat vital dalam komunikasi. Dengan menggabungkan unsur imajinasi, perbandingan, dan penegasan, majas mengubah kalimat yang sederhana menjadi ekspresi yang penuh warna dan makna. Baik digunakan untuk menyampaikan kritik, humor, maupun untuk mempertegas pesan, majas memainkan peran penting dalam memperkaya bahasa Indonesia.
Teruslah eksplorasi gaya bahasa dan temukan keindahan dalam setiap ungkapan! Sampai jumpa di pembahasan menarik selanjutnya di ruang guru.
Baca juga: 30 Makanan Khas Jawa Tengah Yang Wajib Kamu Tau dan Dicoba



















