Mengenal Pengertian Fabel: Cerita Dongeng yang Mengajarkan Nilai Moral melalui Karakter Binatang ~ Headline.co.id (Jakarta). Fabel merupakan salah satu bentuk sastra rakyat yang telah ada sejak zaman dahulu dan dikenal luas di berbagai belahan dunia. Secara sederhana, fabel adalah cerita fiksi yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia dengan diperankannya tokoh-tokoh berupa binatang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel adalah “cerita yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang,” sehingga pesan moral yang terkandung di dalamnya disampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Baca juga: Bagaimana Hukum Wanita Umrah Sebelum Masa Iddah Habis? Apakah Diperbolehkan atau Tidak?
Asal Usul dan Definisi
Kata “fabel” berasal dari bahasa Latin “fabula” yang berarti cerita atau dongeng. Fabel sering kali diwarnai oleh unsur-unsur mistik dan simbolik, di mana binatang dalam cerita berperilaku layaknya manusia. Melalui narasi yang sederhana namun penuh makna, fabel tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik pembacanya tentang nilai kejujuran, kerja keras, persahabatan, dan berbagai pelajaran moral lainnya.
Beberapa ciri khas yang melekat pada fabel antara lain:
- Tokoh Binatang: Cerita fabel umumnya diperankan oleh binatang yang memiliki sifat-sifat manusiawi. Contohnya adalah kisah kancil yang cerdik dan buaya yang licik.
- Pesan Moral: Setiap cerita fabel biasanya diakhiri dengan amanat atau pelajaran moral yang dapat dijadikan pedoman hidup.
- Struktur Cerita: Fabel memiliki struktur yang sederhana, mulai dari judul, orientasi (pengenalan waktu, tempat, dan tokoh), komplikasi (konflik atau masalah), klimaks (puncak permasalahan), hingga resolusi dan pesan moral.
- Bahasa Naratif: Penggunaan bahasa yang sederhana dan gaya percakapan membuat fabel mudah dipahami oleh segala usia.
Fabel Klasik vs. Fabel Modern
Fabel klasik biasanya diwariskan secara lisan dan memiliki cerita yang sederhana dengan pesan moral yang lugas, seperti kisah kancil dan buaya atau semut dan belalang. Sementara itu, fabel modern muncul sebagai bentuk ekspresi sastra yang lebih kompleks, dengan tema yang bervariasi dan tokoh yang tidak hanya berupa hewan, tetapi juga dapat mencakup manusia atau unsur alam lainnya. Fabel modern kerap ditulis dalam bentuk prosa atau bahkan epos, dengan penggunaan gaya bahasa yang lebih variatif dan imajinatif.
Peran Fabel dalam Pendidikan dan Kebudayaan
Fabel memiliki peran penting dalam pendidikan moral karena ceritanya yang sarat dengan pesan dan nilai kehidupan. Cerita fabel mengajak pembacanya untuk menghindari sifat-sifat negatif dan mencontoh perilaku baik yang digambarkan melalui tokoh binatang. Selain itu, fabel juga merupakan warisan budaya yang mengikat nilai-nilai tradisional dan keagamaan, sehingga mampu menyatukan masyarakat dengan latar belakang yang beragam.
Baca juga: Berawal dari Kendaraan Oleng Tabrak Tiang Internet di Kalasan, Satu Korban Meninggal
Kesimpulan
Fabel adalah cerita dongeng yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik melalui penggambaran tokoh binatang yang berperilaku seperti manusia. Dengan unsur intrinsik yang khas, fabel menyampaikan pesan moral yang mendalam dan menjadi media efektif dalam pendidikan dan pelestarian budaya. Baik fabel klasik maupun modern memiliki nilai dan keunikan tersendiri, menjadikannya bagian penting dari warisan sastra yang perlu dihargai dan dipelajari.
Semoga artikel ini memberikan gambaran yang jelas dan mudah dipahami tentang pengertian fabel serta peran pentingnya dalam membentuk nilai moral dan kebudayaan.
Baca juga: Apa itu Hilal? Ini Pengertian Perpaduan Metode hingga Pendapat Para Ahli





















