Kecelakaan Laut di Pantai Congot Kulon Progo: Nelayan Tewas dan Rekannya Hilang Diterjang Ombak Besar ~ Headline.co.id (Kulonprogo). Tragedi terjadi di perairan Pantai Congot, Dusun Nglawang, Jangkaran, Temon, Kulon Progo, Sabtu pagi. Perahu nelayan “Gerbang Segoro 01” terbalik akibat dihantam ombak besar, mengakibatkan satu nelayan meninggal dunia dan satu lainnya hilang hingga kini.
Baca juga: SNBP 2025: Alur, Kuota, dan Persyaratan yang Wajib Diketahui Sekolah
Kejadian nahas ini berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB saat dua nelayan, Aan Anugrah Budi Setya (28) dan Mareta Ryan Afandi (27), tengah dalam perjalanan pulang setelah melaut sejak pukul 05.30 WIB. Saat hampir sampai di daratan, ombak besar menghantam perahu dari belakang, membuatnya terbalik dan melemparkan kedua nelayan ke laut.
Dua saksi, Suroto (49) dan Triyanto (43), yang berada di sekitar lokasi kejadian segera bergerak untuk menyelamatkan korban menggunakan perahu “Dyan Saffyr.” Upaya ini berhasil membawa Mareta Ryan Afandi ke daratan dan membawanya ke Klinik Rizky Amalia. Namun, nyawanya tak tertolong akibat luka serius di bagian pelipis kanan. Sementara itu, Aan Anugrah Budi Setya hingga kini masih dinyatakan hilang.
Baca juga: Daftar 49 Kampus Islam dengan Akreditasi Unggul BAN-PT Jadi Pilihan di PMB 2025
Koordinator Pos Basarnas Kulon Progo, Seto Satrio, menyampaikan bahwa operasi pencarian korban dilakukan secara intensif. Tim SAR gabungan, nelayan setempat, dan aparat terkait menggunakan perahu karet dan metode pencarian di sekitar lokasi kejadian.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Pencarian akan dilanjutkan hingga batas waktu yang telah ditentukan sesuai prosedur SAR,” jelas Seto.
Identitas korban telah dikonfirmasi. Aan Anugrah Budi Setya, warga Kledekan Lor, Jangkaran, Temon, masih dalam pencarian. Sementara itu, Mareta Ryan Afandi, warga Dukuh Kledekan Lor, Jangkaran, Temon, telah dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Aksi Klitih di Turi Sleman, Dua Remaja Jadi Korban Sabetan Gesper
Tragedi ini menjadi pengingat bagi para nelayan untuk lebih berhati-hati sebelum melaut. Basarnas mengimbau nelayan untuk selalu memantau kondisi cuaca dan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan, seperti pelampung dan alat komunikasi radio, guna mencegah insiden serupa di masa depan.
Hingga saat ini, harapan besar tetap ada agar Aan Anugrah Budi Setya dapat ditemukan dalam kondisi selamat. Proses pencarian terus dilakukan dengan penuh dedikasi oleh tim SAR gabungan.
Baca juga: Wabah PMK Meluas di Gunungkidul, Aktivitas Pasar Hewan Menurun Drastis





















