Mengenal Vaksin Meningitis: Jenis dan Pelindung Utama dari Infeksi Bakteri Berbahaya ~ Headline.co.id (Kesehatan). Meningitis, radang pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, menjadi ancaman kesehatan serius yang dapat berujung pada kecacatan permanen atau bahkan kematian. Penyakit ini kerap disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dengan meningitis bakteri menjadi yang paling berbahaya. Untuk mengurangi risiko, vaksin meningitis menjadi solusi pencegahan utama yang direkomendasikan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh.
Baca juga: cek bpjs kesehatan masih aktif atau tidak
Mengapa Harus Vaksin Meningitis?
dilansir Headline media dari vaksinkkppalembang.com, Vaksin meningitis membantu melindungi tubuh dari bakteri Neisseria meningitidis, salah satu penyebab utama meningitis bakteri. Meski tidak menjamin pencegahan total, vaksin ini mengurangi risiko komplikasi serius. Pentingnya vaksin ini semakin terasa bagi umat Muslim yang akan menjalankan ibadah haji atau umrah, karena vaksinasi meningitis menjadi syarat wajib perjalanan ke Arab Saudi.
Jenis dan Jadwal Vaksinasi
Di Indonesia, terdapat dua jenis vaksin meningitis yang disetujui oleh BPOM:
- Vaksin Konjugat
- Tidak diberikan untuk bayi di bawah dua bulan.
- Anak usia 9-23 bulan memerlukan dua dosis dengan jarak tiga bulan.
- Anak dua tahun ke atas hingga dewasa hanya memerlukan satu dosis.
- Dosis diulang setiap lima tahun.
- Vaksin Polisakarida
- Direkomendasikan untuk anak dua tahun ke atas hingga lansia.
- Diberikan sebagai dosis tunggal dan dapat diulang setiap tiga tahun.
Baca juga: Ternyata Ini 3 Penyebab Jerawat Tumbuh di Badan yang Wajib Kamu Tahu
Bagi remaja yang belum divaksin saat kecil, dosis pertama direkomendasikan pada usia 11-12 tahun dan diulang pada usia 16-18 tahun.
Persyaratan untuk Jamaah Haji dan Umrah
Kementerian Kesehatan Indonesia melalui Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 mewajibkan vaksin meningitis bagi jamaah haji dan umrah. Vaksinasi ini harus dilakukan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan, seperti di kutip dari https://vaksinkkppalembang.com/
Baca juga: Menghadapi Musim Hujan: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Perubahan Cuaca
Kelompok Berisiko yang Dianjurkan Vaksinasi
Vaksin meningitis sangat disarankan bagi kelompok berikut:
- Anak-anak, lansia, dan penderita gangguan kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS.
- Mereka yang tinggal di daerah endemik meningitis.
- Jamaah haji dan umrah.
- Tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar bakteri meningitis.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Gigi dan Fungsinya: Panduan Kesehatan Gigi untuk Semua Usia
Kontraindikasi dan Efek Samping
Vaksin meningitis tidak dianjurkan bagi individu yang:
- Sedang sakit atau demam.
- Memiliki riwayat alergi berat terhadap vaksin.
- Sedang menjalani pengobatan sindrom Guillain-Barre.
Efek samping vaksin ini umumnya ringan, seperti nyeri di lokasi suntikan, kemerahan, kelelahan, hingga demam. Efek ini biasanya hilang dalam 1-2 hari. Jika efek samping berlangsung lebih dari lima hari, segera konsultasikan dengan dokter.
Vaksin meningitis adalah langkah preventif yang sangat penting untuk melindungi diri dari infeksi bakteri penyebab meningitis. Selain menjadi syarat wajib perjalanan ibadah haji dan umrah, vaksin ini juga menjadi perisai utama bagi kelompok berisiko tinggi. Jangan ragu untuk menjadwalkan vaksinasi demi kesehatan Anda dan keluarga.
Baca juga: Jadi Pengobatan Tradisional, Ini Manfaat Undur-Undur bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui





















