Jadwal Lontar Jumrah dan Tasyriq Jemaah Haji Indonesia Dirilis
Jakarta – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah merilis jadwal lontar jumrah Aqabah dan Hari Tasyriq untuk jemaah haji Indonesia pada tahun 1445 H/2024 M. Jadwal ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi jemaah dalam menjalankan rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Menurut Ketua PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam, jadwal lontar disusun berdasarkan surat pengumuman dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Jemaah haji diminta untuk mematuhi jadwal yang ditetapkan demi kelancaran proses ibadah.
Nasrullah menekankan waktu larangan bagi jemaah haji Indonesia untuk melontar jumrah, yaitu pada jam 04.30 – 10.00 Waktu Arab Saudi. Pada rentang waktu tersebut, jemaah diimbau untuk tetap berada di tenda Mina masing-masing.
“Jamarat pada 10 Zulhijjah pukul 04.30 – 10.00 biasanya sangat padat. Jemaah Haji Indonesia diminta tetap berada di tenda Mina masing-masing pada rentang waktu ini,” ujar Nasrullah dalam keterangannya, dikutip Headline.co.id, Senin (17/6/2024).
Jadwal Lontar Jumrah Aqabah dan Tasyriq Jemaah Haji Indonesia
10 Zulhijah 1445 H
* Jam 00.00 – 04.30
* Jam 04.30 – 10.00 (Waktu Larangan)
* Jam 10.00 (10 Zulhijjah) – 00.00 (11 Zulhijjah)
11 Zulhijjah 1445 H
* Jam 05.00 – 11.00
* Jam 11.00 – 17.00
* Jam 17.00 (11 Zulhijjah) – 00.00 (12 Zulhijjah)
12 Zulhijjah 1445 H
* Jam 00.00 – 05.00
* Jam 05.00 – 10.30
* Jam 14.00 – 18.00
* Jam 18.00 (12 Zulhijjah) – 00.00 (13 Zulhijjah)
13 Zulhijjah 1445 H
* Jam 00.00 – 05.00
* Jam 05.00 – 17.00
Hukum Lontar Jumrah
Menurut Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, melontar jumrah adalah wajib hukumnya. Setelah beristirahat di Mina, jemaah wajib melontar jumrah Aqabah dengan 7 kerikil, diikuti dengan Tahallul Awal.
“Setelah tahap ini, jemaah dapat lepas ihram dan diperbolehkan memakai pakaian biasa,” terang Widi.
Widi menambahkan, melontar jumrah dilakukan dengan melempar kerikil ke arah jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah dengan niat mengenai objek jumrah. Lontar jumrah dilakukan pada hari Nahar dan hari Tasyrik.
“Hukum melontar jumrah adalah wajib. Bila tidak dilaksanakan, dikenakan dam atau fidyah. Bagi jemaah yang berhalangan, melontar jumrah dapat dibadalkan oleh orang lain,” ujarnya.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20240617012744-29-547044/ada-waktu-terlarang-cek-jadwal-lontar-jumrah-khusus-jemaah-indonesia.




















