Prabowo Jajaki Calon Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Budi Gunadi Sadikin Jadi Kandidat Utama
Headline.co.id, Jakarta – Menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden pada 20 Oktober 2024, sosok yang akan memimpin Kementerian Keuangan menjadi sorotan publik.
Berdasarkan informasi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Prabowo berencana membentuk kabinet sehari setelah pelantikannya.
Sejumlah nama telah muncul sebagai kandidat kuat untuk posisi Menteri Keuangan, di antaranya Sri Mulyani Indrawati dan Budi Gunadi Sadikin. Sri Mulyani baru-baru ini bertemu dengan Prabowo, didampingi Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono.
Sementara itu, nama Budi Gunadi Sadikin mencuat setelah laporan media asing, Bloomberg, menyebutkan bahwa Prabowo tengah mempertimbangkan empat bankir sebagai calon menteri keuangan, termasuk Budi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Ekonom senior Indef dan Guru Besar Ekonomi IPB, Didin S Damanhuri, menilai dua sosok tersebut memiliki nilai khusus di mata pelaku pasar keuangan, namun kurang dikenal oleh pelaku pasar di sektor riil.
Didin memuji Sri Mulyani atas kemampuannya menjaga stabilitas makro ekonomi dan disiplin fiskal selama menjabat sebagai Menteri Keuangan selama 10 tahun terakhir. Namun, ia juga menyoroti masalah utang yang membengkak selama kepemimpinannya.
Di sisi lain, Didin menganggap Budi Gunadi Sadikin memiliki kekuatan di bidang keuangan mikro sebagai mantan Direktur Utama Bank Mandiri. Namun, ia mengkhawatirkan pengalaman Budi dalam mengelola keuangan negara yang krusial karena besarnya utang warisan pemerintah sebelumnya.
Selain Sri Mulyani dan Budi Gunadi Sadikin, Didin juga menyebutkan Chatib Basri sebagai sosok lain yang mendapat perhatian Prabowo. Chatib Basri, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri, dinilai memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar keuangan dan isu-isu sosial seperti ketimpangan dan kemiskinan.
Arief Ashory Yusuf, Guru Besar Ekonomi Universitas Padjajaran, menekankan bahwa tantangan bagi Menteri Keuangan di era Prabowo akan semakin besar. Ia menilai menteri keuangan baru harus mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan.
“Selain efisien, anggaran juga harus lebih mendukung keberpihakan,” kata Arief. “Isu ketimpangan, kerentanan, dan penurunan kelas menengah harus dihadapi oleh menteri keuangan baru.”
Arief berpendapat bahwa menteri keuangan baru tidak hanya perlu memiliki kemampuan di pasar keuangan, tetapi juga memiliki perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240913183959-4-571801/sosok-menkeu-ideal-prabowo-dipercaya-pasar-peduli-keresahan-warga.





















