Minyakita Langka, GIMNI Desak Penyaluran Langsung Lewat BUMN Pangan
Jakarta – Headline.co.id – Di tengah lonjakan harga dan kelangkaan Minyakita, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mendesak pemerintah mendistribusikan Minyakita langsung melalui BUMN Pangan, seperti Bulog atau ID Food.
“Pemerintah jangan berikan distribusi Minyakita kepada swasta karena mereka mencari keuntungan, tidak seperti BUMN Pangan yang memiliki kantor di seluruh provinsi,” kata Sahat, Kamis (5/9/2024).
Menurut Sahat, disparitas harga yang besar antara harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter dengan harga pasar sekitar Rp18.000 per liter memicu penimbunan oleh distributor swasta.
“Kalau penyaluran dilakukan BUMN Pangan, mereka bisa memastikan pasokan aman dan meminimalisir penimbunan,” ujarnya.
Sahat mencontohkan keberhasilan Pertamina dalam mengelola distribusi dari hulu ke hilir. Menurutnya, Bulog dan ID Food bisa mengadopsi skema serupa.
“Kami sarankan pemerintah memberi dukungan modal kerja kepada Bulog dan ID Food agar mereka bisa menjalankan penugasan ini secara efektif,” tuturnya.
Sementara itu, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan melaporkan kenaikan harga rata-rata Minyakita secara nasional sebesar 1,83% menjadi Rp16.700 per liter pada 19 Agustus 2024.
Kelangkaan dan lonjakan harga Minyakita membuat masyarakat resah. Pemerintah telah menaikkan HET Minyakita dari Rp14.000 per liter menjadi Rp15.700 per liter pada awal September. Namun, kenaikan tersebut belum mampu mengatasi masalah kelangkaan.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240905184755-4-569525/minyakita-langka-mahal-produsen-migor-usulkan-ini.




















