Cuaca Panas Ekstrem Berdampak Global, WMO Serukan Aksi segera
Headline.co.id, Jakarta – Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperingatkan bahwa fenomena cuaca panas yang ekstrem, yang disebabkan oleh perubahan iklim, telah menjadi ancaman berbahaya bagi dunia.
Dalam laporannya terbaru yang dirilis pada Rabu (4/9/2024), WMO menyatakan bahwa dunia telah mengalami rekor suhu rata-rata untuk bulan Agustus selama dua tahun berturut-turut. Fenomena ini telah melanda berbagai kawasan di seluruh dunia, termasuk Australia, Asia, dan Eropa.
“Berdasarkan data yang kami miliki, jelas bahwa suhu terus meningkat melampaui proyeksi kami. Hal ini terjadi karena tindakan nyata belum dilakukan secara memadai, sehingga batas polusi terus dilanggar,” kata Celeste Saulo, Sekretaris Jenderal WMO, pada konferensi di Singapura.
Saulo mengimbau agar badan-badan meteorologi di seluruh dunia meningkatkan pemantauan dan mendapatkan dukungan yang lebih baik. “Kita membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.
Beberapa wilayah telah mengalami kenaikan suhu yang signifikan selama Agustus. Badan Meteorologi Spanyol (AEMET) melaporkan bahwa Spanyol mencatat Agustus terpanas sejak pencatatan dimulai pada 2024, dengan suhu rata-rata mencapai 25 derajat Celcius.
Sementara itu, Yunani telah mengalami kebakaran hutan musim panas meningkat hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya akibat suhu tinggi. Negeri Para Dewa ini juga mengalami gelombang panas paling awal dan musim dingin terhangat yang pernah dicatat.
Di Asia, Jepang juga mengalami fenomena serupa. Badan Meteorologi Jepang merilis data yang menunjukkan bahwa Jepang mengalami musim panas terpanas tahun ini sejak pencatatan dimulai.
Menanggapi hal ini, WMO telah menunjuk Singapura sebagai pusat regional untuk memantau polusi akibat kebakaran hutan dan asap. Pusat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih akurat tentang kebakaran dan prakiraan polusi, serta menutup kesenjangan data di kawasan.
“Fasilitas ini merupakan salah satu dari hanya dua pusat seperti itu di dunia, dan akan memberikan informasi berkualitas tinggi tentang kebakaran dan prakiraan polusi, serta menjembatani kesenjangan data regional,” kata pejabat setempat.
WMO menekankan bahwa tindakan segera diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya yang semakin membahayakan dunia. Tanpa upaya terkoordinasi secara global, fenomena cuaca ekstrem diperkirakan akan semakin sering terjadi dan semakin parah di masa depan.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240904184535-4-569176/neraka-bocor-di-bumi-kian-nyata-pbb-beri-peringatan-merah.






















