Headline.co.id – AS Setujui Penjualan Senjata Senilai Rp 283 Triliun ke Israel
Jakarta – Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyetujui penjualan senjata ke Israel senilai US$ 20 miliar (sekitar Rp 283 triliun). Penjualan tersebut mencakup jet tempur F-15, amunisi tank, kendaraan taktis, dan putaran mortir.
Pemberitahuan resmi kepada Kongres AS disampaikan tepat sebelum Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken melakukan perjalanan ke Israel untuk memediasi gencatan senjata dengan Hamas. Keterlambatan persetujuan penjualan tersebut mencerminkan dilema pemerintah AS dalam mendukung Israel sekaligus menanggapi kritik internasional atas jatuhnya korban sipil dalam konflik Gaza.
“Kami mengakui hak Israel untuk membela diri dari terorisme dan ancaman keamanan lainnya, sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Pemilihan waktu pengumuman penjualan senjata tersebut juga dimaksudkan untuk menghindari perselisihan di Kongres, yang saat ini sedang tidak bersidang. Batas waktu 15 hari bagi anggota parlemen untuk mengajukan keberatan akan berakhir minggu depan.
Jet Tempur F-15
Penjualan inti senilai US$ 18,8 miliar mencakup 50 jet F-15 IA baru dan perangkat peningkatan untuk 25 jet F-15 I yang sudah dimiliki Israel. Kesepakatan tersebut juga mencakup mesin, radar, peluncur rudal, dan perangkat GPS untuk jet-jet tersebut.
Pengiriman F-15 direncanakan akan dimulai pada tahun 2029. Paket pembelian dengan Boeing Corp. ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Israel dalam menghadapi ancaman musuh saat ini dan masa depan.
Amunisi Tank dan Lainnya
Selain jet tempur, Israel juga membeli amunisi tank senilai US$ 774,1 juta dari General Dynamics dan Northrop Grumman. Penjualan tersebut mencakup 32.739 selongsong peluru tank 120 mm, serta amunisi, tabung, dan layanan pendukung. Pengiriman akan dimulai pada tahun 2027.
Pemerintahan Biden juga menyetujui penjualan kendaraan taktis senilai US$ 583 juta dan putaran mortir senilai US$ 61 juta. Truk-truk taktis tersebut akan digunakan untuk mengangkut barang dan mendukung unit tempur, sedangkan mortir akan meningkatkan kemampuan pertahanan Israel.
Rudal Jarak Menengah
Penjualan senjata juga mencakup 30 rudal udara-ke-udara jarak menengah AMRAAM (AIM-120 C-8). Rudal tersebut digunakan untuk pertahanan diri dari serangan udara, termasuk salvo rudal dan drone. RTX Corp. menjual rudal tersebut ke Israel seharga US$ 102,5 juta.
Pengiriman rudal AMRAAM diperkirakan akan dimulai tahun depan. Rudal jenis ini juga digunakan oleh militer di Ukraina untuk mempersenjatai jet tempur F-16 yang dikirim oleh pemerintah Eropa.
Penjualan senjata ini diharapkan dapat memperkuat pertahanan Israel dan mencegah konflik regional yang lebih luas.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240825052859-4-566122/akhirnya-as-siap-bantu-pasok-senjata-israel-senilai-us-20-miliar.



















