Kementerian Pertanian Jamin Ketersediaan Energi Terbarukan Melalui Kelapa Sawit
Tanah Bumbu, Kalsel – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menegaskan komitmennya dalam memastikan ketersediaan energi terbarukan yang berkelanjutan melalui pemanfaatan perkebunan kelapa sawit, termasuk produksi Biodiesel B50.
“Sebagai negara yang menguasai 58% produksi CPO dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengelola kekuatan pangan dan biodiesel,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat peluncuran pabrik Biodiesel B50 PT Jhonlin Agra Raya di Batulicin, Kalimantan Selatan, Minggu (28/1).
Amran menekankan pentingnya pengelolaan potensi tersebut secara optimal. “Implementasi penggunaan Biodiesel B50 akan memberikan dampak positif bagi ekonomi, politik, dan sektor lainnya,” lanjutnya.
Ketua Working Group B50 Andi Nur Alamsyah menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan energi terbarukan yang terjangkau dan ramah lingkungan. “Biodiesel B50 akan membantu mengurangi emisi karbon, menurunkan defisit neraca perdagangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Alam.
Dalam pengembangan Biodiesel B50, Alamsyah mengidentifikasi tantangan yang harus diatasi. “Kami berfokus pada pemenuhan bahan baku CPO, peningkatan kapasitas produksi pabrik, dan inovasi teknologi untuk memenuhi spesifikasi B50,” jelasnya.
Alam juga menekankan perlunya kolaborasi antar pemangku kepentingan. “Pendekatan kebersamaan multi-stakeholder, termasuk perusahaan dan industri biodisel, sangat penting untuk keberhasilan implementasi B50,” ujarnya.
Ia menambahkan, kemitraan strategis di dunia usaha akan menjadi kunci keberlanjutan perkebunan kelapa sawit dan ketahanan energi nasional.
Peluncuran pabrik Biodiesel B50 PT Jhonlin Agra Raya menjadi tonggak sejarah dalam implementasi B50 di Indonesia. “Ini menandai kesiapan kita untuk memenuhi kebutuhan energi Benua Eropa yang mencapai 2,6 juta kilo liter per tahun,” pungkas Amran.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4269795/kementan-jamin-ketersediaan-biodiesel-b50.





















