Rusia Khawatir Pembangunan Pangkalan Militer Turki di Siprus Utara
Headline.co.id, Moskow – Pemerintah Rusia mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan pembangunan pangkalan militer Turki di Siprus Utara. Rusia menilai langkah tersebut berpotensi meningkatkan risiko konflik regional dan bertentangan dengan upaya demiliterisasi di Mediterania timur.
“Rusia sangat prihatin dengan perkembangan di Mediterania Timur. Wilayah ini sangat penting bagi keamanan kawasan. Kami menentang militerisasi dan tindakan yang dapat memicu eskalasi konflik,” tegas Yuri Pilipson, Direktur Departemen Eropa Keempat Kementerian Luar Negeri Rusia, kepada kantor berita Sputnik.
Pilipson menegaskan bahwa Rusia berkomitmen untuk mencari solusi damai terhadap masalah Siprus. Moskow berpendapat bahwa solusi komprehensif harus didasarkan pada hukum internasional dan mempertimbangkan kepentingan kedua komunitas, yakni Turki di Siprus Utara dan Yunani di Siprus Selatan.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Ankara tengah mempertimbangkan pembangunan pangkalan angkatan laut dan fasilitas militer di Siprus Utara. Siprus telah terpecah sejak invasi Turki pada tahun 1974, dengan Turki mendeklarasikan Republik Turki Siprus Utara pada tahun 1983.
Negosiasi untuk reunifikasi Siprus telah berlangsung selama beberapa dekade, namun belum membuahkan hasil. Putaran perundingan terakhir di Swiss pada tahun 2017 gagal mencapai kesepakatan.
Rusia menilai bahwa pembangunan pangkalan militer Turki di Siprus Utara hanya akan memperumit situasi dan mempersulit pencapaian solusi damai. Moskow menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan memprioritaskan dialog dan kerja sama.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4263595/rusia-menentang-langkah-militerisasi-di-kawasan-mediterania-timur.



















