Headline.co.id: China Pantau Puing Roket Long March Pecah di Orbit Bumi Rendah
Beijing – Pemerintah China memantau ketat puing-puing roket Long March 6A miliknya yang pecah di orbit bumi rendah pekan lalu.
“China telah mengambil langkah yang diperlukan untuk memantau area orbit dan menganalisis data. Sebagai negara yang bertanggung jawab, kami sangat mementingkan mitigasi puing antariksa,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, Kamis (10/8).
Roket Long March 6A pecah menjadi sekitar 300 bagian terlacak di orbit rendah Bumi pada 6 Agustus lalu. Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (US Space Command) mengungkapkan, pecahan ini menimbulkan risiko bagi pesawat ruang angkasa lain karena berada pada ketinggian yang relatif rendah.
Roket tersebut meluncurkan 18 satelit Qianfan untuk memberikan layanan komunikasi yang lebih luas. China mengklaim misi ini dilakukan secara damai sesuai dengan hukum internasional.
Lin Jian menegaskan, China selalu mematuhi kewajiban internasional dan mengatur aktivitas antariksanya. “Kami mengambil langkah mitigasi puing antariksa setelah satelit dan roket menyelesaikan misi, demi kelestarian lingkungan ruang angkasa,” ujarnya.
Roket Long March 6A menjadi peluncuran pertama untuk konstelasi satelit Thousand Sails milik Shanghai Spacecom. Konstelasi ini berencana memiliki 1.296 satelit, bahkan berpotensi diperluas hingga 14.000 untuk menyaingi Starlink milik SpaceX.
US Space Command menyatakan tidak ada ancaman langsung dari puing roket, tetapi terus melakukan penilaian untuk memastikan keselamatan di domain antariksa. Jumlah puing terlacak diperkirakan berubah setiap jam, dengan ketinggian terpecahnya roket sekitar 810 kilometer.
Para ahli belum bisa menganalisis secara menyeluruh awan puing yang terbentuk. Namun, puing-puing tersebut diperkirakan akan tetap mengorbit selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4263603/china-pantau-puing-pecahan-roket-long-march-6a-di-luar-angkasa.





















