Headline.co.id: Tiongkok Kutuk Keras Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS
Beijing – Pemerintah Tiongkok mengecam keras kesepakatan keamanan AUKUS antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, yang mencakup rencana pengadaan kapal selam bertenaga nuklir di kawasan Pasifik.
“Kesepakatan AUKUS merusak upaya menjaga perdamaian dan keamanan kawasan,” tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian di Beijing, Kamis.
Menurut Lin, kerja sama kapal selam bertenaga nuklir di bawah AUKUS melanggar tujuan Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT). “Ini melibatkan transfer reaktor kapal selam nuklir dan uranium olahan ke negara non-nuklir,” ujarnya.
Kekhawatiran Tiongkok diperkuat oleh fakta bahwa sistem pengamanan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) saat ini tidak dapat menjamin keamanan efektif dalam situasi ini. Lin menyerukan masyarakat internasional untuk menentang kesepakatan AUKUS dan meminta AS, Inggris, dan Australia untuk menghentikan rencana mereka.
“Tiongkok menganut kebijakan ‘tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu’ dan strategi nuklir defensif,” kata Lin. “Kami tidak akan pernah terlibat dalam perlombaan senjata.”
Kesepakatan AUKUS ditandatangani pada September 2021, dengan AS dan Inggris membantu Australia mengembangkan dan mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia. Hal ini memicu kekhawatiran di kawasan, termasuk Tiongkok.
Material nuklir untuk kapal selam akan dipasok oleh AS atau Inggris dalam unit daya yang sudah dirakit. Australia bertanggung jawab untuk penyimpanan bahan bakar nuklir bekas dan limbah radioaktif.
Saat ini, sembilan negara memiliki senjata nuklir: AS, Rusia, Tiongkok, Prancis, Inggris, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara. NPT melarang negara dengan senjata nuklir untuk mentransfer senjata nuklir atau bahan terkait ke negara lain yang tidak memiliki senjata nuklir.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4263827/beijing-kembali-protes-kerja-sama-kapal-selam-nuklir-aukus.

















