Pria Selandia Baru Tipu Lansia Demi Harta Karun Emas Soekarno
Jakarta, Headline.co.id – Legenda harta karun emas milik Presiden Soekarno senilai 57 ribu ton terus memikat perhatian publik, bahkan secara internasional. Namun, daya tarik tersebut dimanfaatkan oleh seorang pria Selandia Baru bernama James Lindon Graham untuk melakukan penipuan besar-besaran.
Berbekal klaim sebagai putra biologis Soekarno, Graham mengaku memiliki “kunci” rahasia untuk mencairkan emas batangan yang terkubur di Indonesia. Dia juga mengklaim memiliki kedekatan dengan petinggi kerajaan Indonesia serta piutang US$13 juta dari PBB atas kontribusinya dalam memulihkan demokrasi di negara Afrika.
Graham menargetkan para lansia yang rentan terhadap penurunan fungsi kognitif. Dengan menunjukkan berbagai dokumen dan bermodalkan nama besar Soekarno, dia meyakinkan korbannya bahwa perkataannya benar.
Skema Penipuan
Graham meminta uang kepada korban dengan dalih sebagai investasi untuk mengurus pencarian harta di Swiss. Para lansia mengirimkan uang dalam jumlah besar, salah satunya pasangan suami istri yang mentransfer US$548 ribu dan seorang korban yang mengirim US$260 ribu.
Graham mengarang cerita bahwa uang tersebut digunakan untuk biaya bank, bea cukai, dan menyuap pejabat bank korup. Namun, semua itu hanyalah kebohongan.
Terungkap
Penipuan itu terungkap pada 2009 ketika Graham hendak kabur dari Selandia Baru ke Singapura. Dia ditangkap setelah para korban melaporkan kecurigaan mereka.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa Graham telah meraup US$1,6 juta atau setara Rp25 miliar, yang digunakan untuk berfoya-foya di luar negeri. Dia tidak memberikan hasil imbalan investasi apa pun kepada korban.
Fakta yang Sebenarnya
James Graham bukanlah anak kandung atau angkat Soekarno. Tidak ada bukti sejarah yang mendukung klaim tersebut. Presiden pertama Indonesia itu hanya memiliki satu istri warga negara asing, Ratna Sari Dewi, yang memberinya seorang putri bernama Kartika Sari Dewi.
Selain itu, harta karun emas 57 ribu ton hanyalah legenda. Soekarno tidak pernah terbukti memiliki kekayaan sebesar itu. Bahkan, menjelang akhir hayatnya, dia hidup dalam kemiskinan, mengenakan piyama sobek, dan tidak memiliki rumah pribadi.
Para sejarawan, seperti Ong Hok Ham dalam bukunya “Kuasa dan Negara”, berpendapat bahwa jika Soekarno memiliki harta karun, dia tidak akan hidup melarat hingga akhir hayatnya. Dengan demikian, kisah harta karun emas batangan yang selama ini dipercayai adalah tidak benar.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240610141624-25-545293/geger-bule-ngaku-anak-soekarno-tahu-rahasia-57-ribu-ton-emas-tapi.





















