Headline.co.id, Jakarta ~ Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty, menyarankan masyarakat untuk menyaksikan film dokumenter terbaru berjudul “Dirty Vote”. Film yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono ini menyoroti proses penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
Dalam pernyataannya di kawasan Gambir, Jakarta, Selasa (14/2), Lolly Suhenty menegaskan pentingnya film ini sebagai bagian dari autokritik terhadap penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Dia menyarankan agar masyarakat segera menonton film tersebut untuk merenung dan mengevaluasi proses pemilu yang telah berlangsung.
Menurut Lolly, Bawaslu memandang kritik yang disampaikan melalui film tersebut sebagai bagian dari refleksi dan evaluasi kinerja lembaga tersebut. Meskipun demikian, pihaknya siap mempertanggungjawabkan semua kinerja yang telah dilakukan dalam menangani pelanggaran yang dibidik dalam film tersebut.
Baca juga: Kampanye Ganjar-Mahfud Disambut Massa Teriakan ‘Solo Bukan Gibran’ di Benteng Vastenburg
Adapun terkait isu kampanye hitam atau “black campaign” yang disorot dalam film dokumenter tersebut, Lolly mengungkapkan bahwa Bawaslu masih melakukan kajian mendalam. Menurutnya, hal ini karena film tersebut masih baru dirilis dan telah menimbulkan berbagai komentar serta protes.
Meskipun belum ada informasi resmi terkait pelaporan dugaan kampanye hitam dalam film “Dirty Vote”, Bawaslu tetap memperhatikan setiap masukan yang masuk.
Sementara itu, sutradara “Dirty Vote”, Dandhy Dwi Laksono, menyatakan bahwa film ini merupakan bentuk edukasi bagi masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Dandhy mengajak setiap individu untuk menonton film tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab sebagai warga negara.
Baca juga: Lebih dari Pemimpin, ini 3 Tanggung Jawab Suami dalam Rumah Tangga Menurut Ajaran Islam
Dalam pembuatannya, film ini melibatkan 20 lembaga termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Indonesia Corruption Watch, WALHI, dan lainnya. Meskipun hanya dirilis dalam waktu singkat, film tersebut telah menarik perhatian banyak orang dengan jumlah penonton yang mencapai jutaan dalam waktu yang relatif singkat.
“Dirty Vote” memberikan panggilan kepada masyarakat untuk mengawasi proses pemilu dengan lebih kritis dan berpartisipasi aktif dalam menjaga integritas demokrasi di Indonesia. Dengan keterlibatan berbagai pihak, diharapkan film ini dapat membuka diskusi yang lebih luas tentang peran setiap individu dalam menjaga kebersihan dan integritas pemilu di masa depan.
Terimakasih telah membaca Tangapi Film Dokumenter “Dirty Vote”, Bawaslu Sarankan Masyarakat Untuk Menonton semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News Headline dan ikuti berita terbaru di Chanel WA Headline.
Baca juga: Koordinator Jaringan Gusdurian Minta Hentikan Polemik Pemilu Satu Putaran





















