Headline.co.id, Jogja ~ Rifka Anisa, organisasi non-pemerintah yang berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, baru-baru ini menyoroti kasus pelecehan seksual di sebuah SD swasta di Kota Yogyakarta. Kasus ini melibatkan 15 siswa dengan seorang guru sebagai terduga pelaku.
Siti Darmawati, seorang Konselor Psikologi di Rifka Anisa, mengungkapkan bahwa masih terdapat budaya yang memungkinkan normalisasi kekerasan seksual di masyarakat. “Kasus-kasus yang kami tangani sering kali berawal dari hal-hal yang tampak sepele, seperti guyonan atau cat calling, yang kemudian berkembang menjadi pelecehan lebih serius,” ujarnya pada Selasa (9/1/2024).
Darmawati menekankan bahwa kekerasan seksual seringkali dimulai dari tindakan-tindakan yang dianggap remeh oleh masyarakat. “Banyak yang menganggap tindakan seperti guyonan seksual itu wajar, tapi sebenarnya itu bisa menjadi pintu masuk untuk tindakan kekerasan yang lebih parah,” tambahnya.
Pilihan Redaksi:
- Polres Bantul Gencar Tertibkan Penggunaan Knalpot ‘Brong’, 164 Unit Disita Dalam Sepekan
- Investasi Properti Adalah: Ini Pengertian, Jenis-jenis, Hingga Keuntungannya
- Ajari Murid Tonton Video Dewasa dan Open BO, Guru SD Dilaporkan ke Polisi
Menurut Darmawati, sikap tidak peduli dari masyarakat sering kali menjadi penghalang bagi korban untuk melaporkan kekerasan yang dialami. “Banyak korban merasa tak ada yang peduli, sehingga mereka enggan melapor,” katanya. Hal ini memperjelas pentingnya kesadaran dan empati dari semua pihak terhadap isu kekerasan seksual.
Rifka Anisa menekankan pentingnya sosialisasi tentang gejala, jenis, dan cara menghadapi kekerasan seksual, terutama di lingkungan pendidikan. “Meskipun kami telah gencar melakukan sosialisasi, masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami betapa berbahayanya kekerasan seksual,” jelas Darmawati.
Dalam kasus terkini di Yogyakarta, guru yang diduga pelaku, berinisial NB, berusia 22 tahun. Kasus ini terungkap setelah seorang siswa kelas VI melapor kepada guru kelasnya, yang kemudian membawa kasus ini kepada kepala sekolah. Penyelidikan internal sekolah mengungkap bahwa guru tersebut diduga menggunakan pisau dalam melakukan pelecehan seksual.
Elna Febi Astuti, kuasa hukum pelapor yang juga merupakan kepala sekolah sekaligus orang tua salah satu korban, menyatakan bahwa kekerasan seksual tersebut terjadi antara Agustus hingga Oktober. Kasus ini telah dilaporkan ke Polresta Jogja pada Senin (8/1).
Terimakasih telah membaca Rifka Anisa: Kasus Kekerasan Seksual Berawal dari Hal Sepele Berkembang Jadi Pelecehan Serius semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News Headline dan ikuti berita terbaru di Chanel WA Headline.
Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi Kasus Dugaan Pencabulan Guru Kepada Siswa SD di Jogja















