HeadLine.co.id (Internasional) – Beredarnya informasi pemimpin tunggal Korea Utara, Kim Jong Un, meninggal dunia karena sakit jantung. Namun hal tersebut masih belum terkonfirmasi oleh pemerintahan Korea Utara.
Dilansir dari New York Post, Minggu (26/4/2020), kabar meninggalnya Kim bermula dari siaran TV Hong Kong, Hong Kong Satellite Television (KHSTV).
Wakil direktur HKSTV menyatakan, jaringan siaran yang didukung Beijing di Hong Kong, mengklaim bahwa Kim telah meninggal, dengan mengutip “sumber yang sangat solid”. Kabar tersebut pun menjadi viral di media sosial seperti yang di laporkan International Business Times.
Ada juga laporan lain yang belum dikonfirmasi, berkaitan dengan informasi dari senior partai di Beijing, mengatakan operasi untuk memasukkan stent salah karena tangan ahli bedah gemetar begitu parah.
Baca juga: Menko Polhukam: Larangan Mudik Tidak Hanya Berlaku di Wilayah PSBB Saja, Tapi di Seluruh Indonesia
Sebelumnya China telah mengirim sebuah tim yang juga beranggotakan beberapa pakar medis ke Korea Utara. Hal ini ini bertujuan untuk membantu memberikan saran kepada pemimpin Korut, Kim Jong-Un, yang dikabarkan tengah sakit.
Baca juga: RS Darurat Wisma Altet Rawat 824 Pasien Terdiri Positif, PDP dan ODP Covid-19
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/4), ada tiga sumber yang memahami situasi ini menjelaskan bahwa tim yang terdiri atas beberapa dokter dan pejabat China telah diperintahkan masuk ke wilayah Korut pada Kamis (23/4) waktu setempat.
Tidak diketahui secara jelas maksud dan tujuan masuknya tim dari China. Akan tetapi beberapa waktu terakhir muncul berbagai informasi terkait kondisi kesehatan Kim Jong-Un yang dikabarkan memburuk usai operasi.
Baca juga: Update Virus Corona di Indonesia Sabtu 25 April 2020: Pasien Sembuh Mencapai 1.042 Orang
Kabar kematian orang nomor satu di Korea Utara ini juga menjadi trending nomor 1 di Twitter dengan hastag #KIMJONGUNDEAD, warganet dunia sudah mencuitkan 462 ribu kali.




















