Headline.co.id, Jakarta ~ Dalam upaya memastikan kelancaran dan keamanan layanan transportasi selama periode Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026), Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Wisnu Handoko, melakukan pemantauan di Posko Nataru yang berada di wilayah Surabaya dan Madiun. Pemantauan ini dilakukan di berbagai simpul transportasi utama yang meliputi moda kereta api, angkutan jalan, dan angkutan udara, seperti Stasiun Surabaya Pasar Turi, Terminal Tipe A Purabaya, Bandara Internasional Juanda, serta Stasiun Madiun, Terminal Tipe A Purboyo Madiun, Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, dan Stasiun Solo Balapan.
Pada 29 Desember 2025, Stasiun Surabaya Pasar Turi mencatat pergerakan penumpang sebanyak 17.631 orang. Selama periode 18–29 Desember 2025, jumlah penumpang mencapai 198.970 orang, meningkat 10,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Stasiun ini juga melayani penambahan perjalanan kereta api, termasuk KA Sembrani Tambahan dan KA Kertajaya Tambahan, dengan total 36 perjalanan kereta per hari. Meskipun padat, layanan tetap berjalan lancar dan terkendali.
Di Terminal Tipe A Purabaya Surabaya, tercatat pergerakan penumpang bus sebanyak 410.008 orang pada 29 Desember 2025. Secara kumulatif, dari 17–29 Desember 2025, tercatat 24.885 bus dengan jumlah penumpang 443.466 orang, meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Capt. Wisnu Handoko menegaskan bahwa pemantauan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Perhubungan untuk menjaga kualitas layanan transportasi. “Monitoring ini kami lakukan untuk memastikan seluruh simpul transportasi memberikan pelayanan yang aman, selamat, dan nyaman bagi masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima , Rabu (31/12/2025).
Di Bandara Internasional Juanda Surabaya, hingga pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah penumpang di Terminal 1 sebanyak 3.607 orang dan Terminal 2 sebanyak 865 orang. Pergerakan penerbangan meliputi 43 penerbangan domestik dan 8 penerbangan internasional untuk keberangkatan. Selama pemantauan, terdapat tiga penerbangan yang mengalami keterlambatan, namun kompensasi kepada penumpang telah diberikan sesuai ketentuan. Secara kumulatif, pergerakan penerbangan domestik meningkat 0,4 persen, sedangkan penerbangan internasional meningkat 11,4 persen dibandingkan tahun 2024.
Wisnu Handoko menekankan bahwa kelancaran penyelenggaraan Angkutan Nataru tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak. “Keberhasilan Angkutan Nataru merupakan hasil sinergi operator transportasi, pemerintah daerah, aparat keamanan, serta sumber daya manusia transportasi,” katanya.
Selain memastikan operasional berjalan optimal, Wisnu juga mengapresiasi keterlibatan mahasiswa dari perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Perhubungan pada Posko Nataru. Para mahasiswa tersebut turut membantu pelayanan informasi, pengaturan alur penumpang, serta pemantauan operasional di lapangan sebagai bagian dari pembelajaran praktik dan kontribusi nyata SDM transportasi muda. “Keterlibatan para mahasiswa Kementerian Perhubungan menjadi sarana pembelajaran lapangan (mikromagang) sekaligus kontribusi nyata SDM transportasi dalam pelayanan publik,” tambahnya.
Secara keseluruhan, hasil monitoring menunjukkan bahwa penyelenggaraan Posko Angkutan Nataru 2025/2026 di wilayah Surabaya, Madiun, dan Solo berlangsung dalam kondisi aman, lancar, dan terkendali, serta mendapat respons positif dari para pengguna jasa transportasi.





















