Headline.co.id, Bener Meriah ~ Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) pascabencana banjir dan longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan dalam konferensi pers di Banda Aceh bahwa percepatan ini dilakukan di 27 kabupaten/kota yang masih dalam status tanggap darurat.
Di Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengusulkan lokasi huntara di lahan perkebunan PTPN III seluas 10 hektare. Usulan ini sedang diproses secara administratif dan akan dilanjutkan dengan kajian mitigasi bencana untuk memastikan keamanan lokasi tersebut. BNPB menawarkan dua skema hunian bagi warga terdampak: menempati huntara atau menerima Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga per bulan.
Progres pembukaan jalur transportasi juga menunjukkan perkembangan positif. Jembatan Teupin Reudeup yang menjadi jalur alternatif Bireuen–Lhokseumawe telah diujicobakan, diharapkan dapat melancarkan arus logistik dan mobilitas masyarakat. Jembatan Kuta Blang yang merupakan jalur utama masih dalam tahap pengerjaan dengan progres 60,5 persen. BNPB mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban saat menggunakan jembatan alternatif ini.
Distribusi logistik di wilayah terdampak terus dioptimalkan. Di Aceh, distribusi logistik telah mencapai 21 sorti udara dengan total muatan 21,04 ton, terutama ke Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Hingga saat ini, total logistik yang masuk mencapai 1.205 ton, dengan 80 ton sebagai buffer stock.
Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) masih berlangsung di Sumut, Sumbar, dan Aceh. Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini bertambah menjadi 1.071 jiwa. Sementara itu, jumlah korban yang masih dicari berkurang menjadi 185 orang, dan jumlah pengungsi menurun menjadi 526.868 jiwa.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Aceh, Sumut, dan Sumbar juga terus dilakukan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem dan bencana susulan. BNPB memastikan penanganan darurat dan pemulihan dilakukan secara terpadu, sembari memperkuat langkah pencegahan dampak kesehatan di pengungsian.


















