Headline.co.id, Jakarta ~ Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan desa yang siap siaga, tangguh, dan berdaya. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyatakan bahwa kerja sama ini difokuskan pada penguatan ketahanan ekonomi dan sosial desa sebagai bagian dari strategi pencegahan radikalisme dan terorisme.
Yandri Susanto menjelaskan bahwa melalui langkah ini, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan dengan pendampingan dan pemberdayaan tanpa mengabaikan potensi desa setempat. Salah satu contohnya adalah pemberdayaan masyarakat Desa Muruy melalui produksi paving block dari limbah hasil bakaran PLTU. Limbah tersebut diolah menjadi barang bernilai ekonomi untuk meningkatkan perputaran ekonomi melalui BUMDes Bersama Mendes Manis Bergerak.
Menteri Yandri menegaskan komitmennya untuk menjadi pembeli pertama paving block tersebut dan berharap hal ini diikuti oleh tokoh atau masyarakat sekitar. “Saya berharap pemerintah hingga lembaga pendidikan akan memanfaatkan keberadaan paving block untuk pembangunan yang akan dilakukan,” ujar Yandri. Dengan demikian, produksi paving block akan terus berjalan dan keuntungannya dapat dirasakan oleh warga sekitar, sehingga kehadirannya tidak hanya sebatas pada penanggulangan aksi terorisme dan radikalisme.
Sementara itu, Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, menyampaikan bahwa radikalisme bukan hanya masalah keamanan, tetapi juga masalah kemanusiaan, sosial, dan masa depan anak. Hal ini menjadi dasar kolaborasi yang tertuang dalam MoU Kemendes PDT dengan BNPT, karena pencegahan terorisme tidak bisa dilaksanakan hanya melalui aktor tunggal. “Pencegahan terorisme memerlukan kerja sama berbagai pihak,” kata Eddy Hartono.























