Headline.co.id, Tapanuli Tengah ~ Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melanjutkan upaya penanganan bencana banjir di Sumatera Utara dengan mendistribusikan bantuan logistik melalui metode airdrop menggunakan helikopter pada Minggu, 30 November 2025. Bantuan tersebut dijatuhkan di tiga lokasi yang masih terisolasi akibat banjir, yaitu Desa Pagaran Lambung di Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara, serta Desa Naga Timbul dan Desa Nauli di Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari operasi distribusi bantuan logistik yang dilakukan Mabes Polri sehari sebelumnya, 29 November 2025, dari Mako Polisi Udara Pondok Cabe. Dalam operasi tersebut, Polri mengerahkan kekuatan udara dan logistik untuk membantu wilayah terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Fasilitas udara disiapkan secara maksimal untuk memastikan percepatan distribusi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Waastamaops Kapolri, Irjen Pol Laksana, S.I.K., menegaskan bahwa Polri bergerak cepat sebagai bentuk kehadiran negara dalam kondisi darurat. Ia menyampaikan bahwa Kapolri telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat, mulai dari bahan makanan, alat komunikasi, genset, hingga peralatan SAR dan medis. Pengiriman dilakukan bertahap, baik dari Mabes Polri maupun dari polda-polda tetangga yang tidak terdampak.
Saat ini, akses darat di sejumlah wilayah Taput dan Tapteng masih terputus dan cuaca yang berubah-ubah membuat metode airdrop menjadi pilihan efektif untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu. Melalui helikopter, petugas menurunkan makanan siap saji, air bersih, selimut, obat-obatan, dan perlengkapan darurat lainnya untuk warga yang telah beberapa hari terisolasi.
Seorang warga Desa Pagaran Lambung mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima kiriman bantuan tersebut. “Kami terputus sejak banjir besar itu. Bantuan yang dijatuhkan dari helikopter ini benar-benar menyelamatkan kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Polri menegaskan bahwa pendistribusian akan terus berlangsung, baik melalui udara maupun jalur alternatif lainnya, hingga seluruh wilayah terdampak mendapatkan bantuan secara merata. Selain untuk masyarakat, sebagian bantuan juga diperuntukkan memperkuat operasional kepolisian di lapangan yang berjibaku membantu evakuasi dan penanganan bencana.






















