Headline.co.id, Buleleng ~ Pemerintah Kabupaten Buleleng resmi meluncurkan Buleleng UMKM Expo di Gedung PLUT K-UMKM, Kelurahan Banyuasri, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Wakil Bupati Buleleng, I Gede Supriatna, menegaskan bahwa pameran ini bukan hanya sekadar ajang pamer produk, tetapi juga menandai komitmen pemerintah untuk beralih dari pola bantuan konvensional menuju pendampingan yang berkelanjutan. Ia mengajak lembaga keuangan mitra UMKM untuk aktif terlibat dalam proses pendampingan ini.
Selama ini, Pemkab Buleleng sering memberikan bantuan kepada berbagai kelompok, seperti petani, peternak, dan perajin UMKM. Namun, bantuan tersebut sering kali tidak diikuti dengan pendampingan dan pembinaan yang intensif, sehingga pemerintah kesulitan memantau perkembangan kelompok yang telah dibantu, terutama dalam menghadapi permasalahan hilirisasi. Meski demikian, Supriatna optimis terhadap perkembangan hilirisasi produk UMKM di Buleleng, dengan banyaknya hasil pertanian yang kini diolah menjadi produk bernilai tambah. dlhketapang.org
Mengenai anggaran, Supriatna menyatakan bahwa meskipun APBD induk 2026 sudah pasti, masih ada kemungkinan adanya program pro-UMKM pada APBD Perubahan. Untuk APBD 2026, anggaran untuk mendukung sektor UMKM telah dialokasikan. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar lebih berkembang,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Dagprinkop UKM) Buleleng, Dewa Made Sudiarta, menekankan pentingnya pendampingan sebagai kunci keberhasilan. Dinas yang dipimpinnya telah menjalankan program Buleleng Entrepreneur Academy yang menyasar UMKM pemula maupun yang sudah berkembang. Keberhasilan pendekatan ini terlihat dari partisipasi 36 stan pemula UMKM dalam expo kali ini.
Salah satu bentuk pendampingan yang diluncurkan adalah Layanan Kemasan senilai Rp1,5 miliar. Layanan ini menyediakan peralatan dan tenaga profesional untuk mendesain kemasan, bukan berupa gedung fisik. Empat tenaga ahli, termasuk desainer dan kurator, siap membantu UMKM membuat kemasan yang lebih menarik. Inovasi ini melampaui sekadar estetika, dengan desain kemasan dan logo yang juga mempromosikan objek wisata dan budaya Buleleng, seperti Tugu Singa.
Dengan memindai barcode pada kemasan, konsumen dapat memperoleh informasi mengenai daya tarik wisata, budaya, dan lingkungan Buleleng. “Ini adalah langkah nyata untuk mempromosikan Buleleng secara lebih luas,” ujar Sudiarta. (MC Kab. Buleleng/dra) dlhketapang.org



















