Headline.co.id, Jakarta ~ Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan bahwa investasi Pertamina dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau Program Pengembangan Kilang Minyak Balikpapan di Kalimantan Timur berperan penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. Proyek ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan energi dan ketahanan nasional secara keseluruhan.
Yuliot menjelaskan bahwa kilang Balikpapan akan memiliki kapasitas pengolahan mencapai 360 ribu barel per hari. Kapasitas ini setara dengan 22 hingga 25 persen dari kebutuhan nasional yang akan dipenuhi oleh kilang tersebut. Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.
“Peningkatan kapasitas pengolahan sekitar 100 ribu barel per hari juga akan mengurangi impor sekitar 10 sampai dengan 15 persen,” kata Yuliot. Kilang Balikpapan juga memiliki keunggulan dalam mengolah residu. Fasilitas yang dibangun termasuk pengolahan residu-residu bernilai rendah yang akan diolah lebih lanjut menjadi petrokimia.
Yuliot menambahkan bahwa investasi Pertamina dalam proyek RDMP Balikpapan sangat besar. Proyek ini dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui anak perusahaannya, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), dan terus mengalami pertumbuhan. Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kompleksitas kilang Balikpapan agar dapat menghasilkan produk bahan bakar berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menyatakan bahwa sejumlah tahapan penting telah dilalui KPI untuk memastikan proyek ini berjalan dengan baik. Salah satunya adalah pengoperasian awal unit utama pengolahan atau Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex RDMP Balikpapan pada 10 November 2025. RFCC merupakan unit utama kilang untuk menghasilkan produk berstandar setara Euro V dan akan meningkatkan efisiensi serta nilai ekonomi kilang Balikpapan.
Pengoperasian unit RFCC pada Hari Pahlawan 2025 menjadi simbol komitmen KPI dan Pertamina dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang berdaulat dan berkelanjutan. “Ini merupakan tahapan penting yang telah dilalui KPI dan Pertamina dalam pengoperasian RDMP Balikpapan. RFCC tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperbesar nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri,” ujar Taufik.




















