Headline.co.id, Sleman ~ Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Tegal mengadakan kunjungan studi ke FKDM Kabupaten Sleman untuk memperkuat kemampuan deteksi dini dan pencegahan konflik sosial. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 20 November 2025, di Ruang Rapat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sleman. Pertemuan ini menjadi ajang dialog antar daerah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menjaga ketertiban umum.
Rombongan FKDM Kota Tegal dipimpin oleh Ketua Suwartoyo, didampingi oleh anggota Siswo, Imam Mahrudi, dan Ari Budi. Mereka disambut oleh Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Bakesbangpol Sleman, Bagus Jalu Anggara, serta pengurus FKDM Sleman lainnya, termasuk Sekretaris FKDM Gamping, Adnan Iman Nurtjahjo, dan Ketua FKDM Mlati, Yoga Nugroho Utomo.
Suwartoyo menyatakan bahwa keberagaman sosial dan ekonomi di Kabupaten Sleman menjadikannya sebagai laboratorium hidup dalam menjaga stabilitas daerah. “Keberagaman ini memberikan pelajaran berharga dalam pengelolaan ketertiban,” ujar Suwartoyo.
Dalam diskusi, Bagus Jalu Anggara memaparkan praktik terbaik yang diterapkan di Sleman, seperti pemetaan potensi kerawanan berbasis kalurahan, pendampingan kelompok masyarakat, dan penggunaan data lapangan untuk menyusun rekomendasi kebijakan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi FKDM, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan lembaga masyarakat dalam mengelola isu kerawanan sosial. “Kolaborasi ini adalah kunci dalam mengelola kerawanan sosial,” jelas Jalu.
Diskusi semakin menarik ketika Siswo, Sekretaris FKDM Kota Tegal, menanyakan tentang mekanisme pelaporan, dana operasional, dan strategi mitigasi potensi gesekan antarwarga. FKDM Sleman berbagi pengalaman tentang pendekatan humanis dalam menangani isu sosial dan peran aktif tokoh masyarakat dalam meredam ketegangan.
Salah satu topik yang dibahas adalah Citizen-based Intelligence, pendekatan yang diutamakan FKDM Sleman dalam menjaga ketertiban. Jalu Anggara menjelaskan bahwa masyarakat lokal memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi perubahan sosial yang sering luput dari perhatian aparat. “Kami berharap kolaborasi ini memperkuat sistem kewaspadaan dini di Kota Tegal dan berkontribusi pada keamanan sosial,” ujar Suwartoyo.
Kegiatan ini mencerminkan semangat nasional untuk memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi konflik. Dengan peningkatan kapasitas FKDM di tingkat kabupaten/kota, diharapkan masyarakat menjadi lebih waspada dan mampu merespons cepat terhadap ancaman ketertiban.





















