Headline.co.id, Jakarta ~ Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kota Kinabalu berupaya memperluas pasar kopi Indonesia di Sabah, Malaysia, dengan menjajaki kerja sama perdagangan di Kota Tenom. Tenom dikenal sebagai pusat industri kopi di Sabah dan memiliki peran penting dalam rantai pasok kopi di Malaysia Timur.
Pada Jumat, 14 November 2025, Konsul Jenderal RI, Noorman Effendi, bersama delegasi melakukan kunjungan kerja ke Tenom. Dalam kunjungan tersebut, KJRI mengadakan pertemuan dengan Ketua Chinese Chamber of Commerce Tenom, Datuk Yong Chung Ngee, serta sejumlah pengusaha roastery, importir kopi, dan perwakilan pabrik pengolahan kopi terbesar di Tenom. Pertemuan ini membahas berbagai potensi kerja sama ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan.
Diskusi meliputi peningkatan impor biji kopi (green beans) dari Indonesia untuk diolah di Tenom, serta kemungkinan pemasaran produk olahan kopi Indonesia dengan merek dagang lokal Sabah. Varian kopi unggulan Indonesia seperti Gayo, Bali, Mandailing, dan Toraja turut dibahas, termasuk potensi pengembangan racikan premium Tenom yang menggabungkan cita rasa kopi Indonesia dengan preferensi konsumen Sabah.
Konjen Noorman Effendi menyatakan bahwa kopi Indonesia dengan kekayaan cita rasa dan kualitas tinggi telah dikenal di berbagai belahan dunia. “Kopi Indonesia memiliki kekayaan cita rasa dan kualitas yang tinggi, dan telah lama dikenal di berbagai belahan dunia,” ujarnya. KJRI Kota Kinabalu menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti potensi kerja sama yang muncul dalam pertemuan tersebut. Mereka juga siap menjembatani pelaku usaha nasional dan pemangku kepentingan terkait agar produk unggulan Indonesia, khususnya kopi, dapat semakin memperkuat posisinya di pasar Sabah.
Noorman menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menggugah minat dan perhatian para pelaku industri kopi di Sabah terhadap keunggulan kopi Indonesia dan keandalannya dalam mendukung perkembangan industri setempat. “Kami ingin menggugah minat dan perhatian para pelaku industri kopi di Sabah terhadap keunggulan kopi Indonesia,” katanya.
Selain bertemu dengan pelaku industri kopi setempat, delegasi KJRI Kota Kinabalu juga mengunjungi pabrik kopi Yit Foh dan Tong Fah, dua produsen kopi terbesar di Tenom yang telah menggunakan biji kopi asal Indonesia dalam proses produksi mereka. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung proses pengolahan sekaligus memetakan kebutuhan industri kopi Sabah agar dapat disinergikan dengan kapasitas produksi kopi Indonesia.
KJRI menilai kerja sama dengan Sabah dalam komoditas kopi memiliki potensi ekonomi yang signifikan, tidak hanya dalam perdagangan, tetapi juga dalam pengembangan industri kreatif berbasis kopi, wisata kopi, pelatihan barista, dan peningkatan kualitas pascapanen. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi kedua wilayah, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi unggulan dunia, menurut keterangan KJRI.




















