Headline.co.id, Jakarta ~ Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan pentingnya menghilangkan stigma terhadap penderita tuberkulosis (TBC) sebagai langkah penting menuju target eliminasi TBC pada tahun 2030. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dalam acara Kampanye Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOSS TBC) yang berlangsung di Car Free Day Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kunta menyoroti bahwa tantangan utama dalam penanggulangan TBC tidak hanya terletak pada pengobatan, tetapi juga pada stigma sosial yang masih ada di masyarakat. Stigma ini dapat berasal dari lingkungan keluarga, tempat kerja, bahkan fasilitas pelayanan kesehatan. “Teman-teman penderita TBC ini harus dikasih dukungan karena mereka sedang berjuang untuk sembuh. Jangan dihindari atau dikucilkan, tapi justru diajak dan didukung untuk berobat,” ujar Kunta seperti dikutip , Selasa (11/11/2025).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Ojat Darojat, menegaskan bahwa eliminasi TBC harus menjadi gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan pentingnya menemukan kasus TBC secara aktif dan memastikan pengobatan tuntas. Hingga saat ini, hampir 4.000 desa dan kelurahan siaga TBC telah terbentuk di 90 kabupaten/kota di 22 provinsi, dan Kabupaten Bogor diharapkan menjadi salah satu wilayah yang memperkuat gerakan ini.
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 menetapkan target eliminasi TBC pada tahun 2030 dengan menurunkan angka insiden dari 387 per 100.000 penduduk menjadi 65 per 100.000 penduduk. Dukungan moral dan sosial terhadap penderita TBC menjadi kunci keberhasilan pengobatan, sekaligus langkah awal menuju Indonesia bebas TBC.




















