Headline.co.id, Jakarta ~ Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mengajak masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan peringatan Hari Pahlawan Nasional sebagai momen refleksi dalam meneguhkan semangat perjuangan dan pengorbanan demi kemajuan bangsa. “Jadikan momentum Hari Pahlawan Nasional sebagai pengingat bahwa kebahagiaan diraih dengan pengorbanan besar,” ujar Mukhtarudin di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Pernyataan ini disampaikan dalam rangka memperingati Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, sebuah peristiwa bersejarah yang melambangkan keberanian rakyat Indonesia melawan penjajahan. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1945, Hari Pahlawan ditetapkan sebagai hari nasional untuk menghormati jasa para pejuang kemerdekaan, yang setiap tahunnya diperingati melalui upacara, doa bersama, dan kegiatan edukatif di seluruh Indonesia.
Menteri Mukhtarudin menekankan bahwa semangat kepahlawanan tidak boleh berhenti pada seremoni tahunan, melainkan harus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan bangsa modern. “Momen ini menjadi kesempatan emas untuk merefleksikan arti perjuangan. Para pekerja migran yang sering menghadapi tantangan di negeri orang, harus meneladani ketangguhan para pahlawan. Pengorbanan mereka mengajarkan kita untuk bangkit dari kesulitan demi masa depan yang lebih baik,” tutur Menteri Mukhtarudin.
Dalam konteks Kementerian P2MI, ia mengaitkan nilai-nilai kepahlawanan dengan upaya perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia di luar negeri. Program-program seperti peningkatan akses bantuan hukum bagi pekerja migran yang mengalami eksploitasi, serta pelatihan vokasi untuk peningkatan kompetensi, disebutnya sebagai “perjuangan modern” demi kesejahteraan dan martabat warga negara.
Mukhtarudin juga menyerukan agar komunitas pekerja migran di berbagai negara menggelar doa bersama untuk para pahlawan dan meneguhkan semangat nasionalisme di tanah rantau. “Semangat perjuangan tidak boleh padam di mana pun anak bangsa berada. Hari Pahlawan bukan hanya penghormatan terhadap masa lalu, tetapi juga panggilan bagi generasi kini untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia,” tegasnya.
Menutup pesannya, Menteri Mukhtarudin mengutip semangat abadi Bung Tomo saat memimpin pertempuran di Surabaya: “Merdeka atau mati!” — seruan yang menurutnya tetap relevan untuk menyalakan semangat juang dan solidaritas bangsa hingga kini. “Hormat kami untuk para pahlawan, jasamu akan selalu kami kenang sepanjang masa,” pungkas Mukhtarudin.





















