Headline.co.id, Jakarta ~ Pemerintah Indonesia akan memanfaatkan hasil dari Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai landasan dalam memperkuat kebijakan kesehatan nasional. Fokus utama kebijakan ini adalah memperkuat pendekatan promotif dan preventif di masyarakat. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa program CKG bukan sekadar pemeriksaan kesehatan massal, melainkan alat strategis untuk mendeteksi dan menangani penyakit sejak dini.
Menkes Budi menegaskan pentingnya penanganan dan pengobatan penyakit sejak dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan. “Semakin dini penyakit ditangani dan diobati, maka peluang sembuh lebih baik. Program ini menjadi langkah penting mencegah penyakit katastropik dan kematian,” ujarnya seperti dikutip pada Kamis (6/11/2025).
Dari total 53,6 juta pendaftar, sebanyak 50,5 juta orang telah mengikuti pemeriksaan CKG di seluruh Indonesia. Data nasional menunjukkan temuan penting, seperti tingginya proporsi warga dewasa yang kurang aktivitas fisik (96 persen), karies gigi (41,9 persen), obesitas sentral (32,9 persen), serta hipertensi pada kelompok lansia (37,7 persen).
Menurut Menkes Budi, data ini menjadi dasar penting untuk merancang kebijakan kesehatan yang lebih tajam dan berbasis bukti. “Hasil CKG memberi gambaran utuh kondisi kesehatan masyarakat. Ini momentum untuk memperkuat promosi gaya hidup sehat dan intervensi preventif di semua usia,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pelaksanaan program ini tidak terlepas dari sinergi tenaga kesehatan dan pemerintah daerah. “Kami berterima kasih kepada seluruh petugas kesehatan dan pemda atas komitmennya. Program ini menunjukkan kekuatan gotong royong dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh,” katanya.
Dengan dukungan data dari CKG, Kementerian Kesehatan menegaskan komitmennya untuk mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang lebih merata, adaptif, dan berorientasi pada pencegahan penyakit demi masyarakat Indonesia yang sehat dan produktif.


















