Headline.co.id (Yogyakarta) — Ruang digital semakin membuka peluang bagi perempuan untuk berkreasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Untuk memperkuat kapasitas dan peran strategis perempuan di era digital, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyelenggarakan ajang She-Connects 2025 seri Yogyakarta pada Kamis (6/11/2025). Kegiatan bertema “Perempuan, Inspirasi, dan Inovasi Digital” ini diinisiasi oleh Direktorat Ekosistem Media sebagai wadah kolaborasi lintas komunitas perempuan.
Ajang ini menjadi momentum penting bagi perempuan dari berbagai latar belakang untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, serta strategi dalam memanfaatkan teknologi secara berdaya dan berkelanjutan. “Perempuan bukan hanya pengguna teknologi. Mereka adalah penggerak sosial, pencipta nilai, sekaligus penjaga keberlanjutan inovasi di masyarakat,” menjadi narasi utama yang mengiringi penyelenggaraan She-Connects 2025.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dijadwalkan hadir bersama Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, yang akan memaparkan strategi penguatan literasi digital perempuan sebagai fondasi transformasi sosial nasional. Fifi menegaskan, peningkatan literasi digital perempuan menjadi langkah strategis untuk memastikan ruang digital yang inklusif, aman, dan berkeadilan gender.
“Melalui She-Connects, kami ingin membangun ekosistem digital yang tidak hanya memberdayakan, tetapi juga memberi ruang bagi perempuan untuk menjadi inovator dan pemimpin di era digital,” ujar Fifi Aleyda Yahya dalam keterangan resminya.
Pertumbuhan partisipasi perempuan dalam ruang digital kian signifikan. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2025, penetrasi internet perempuan Indonesia mencapai 78,57 persen, dengan kontribusi pengguna perempuan sebesar 48,5 persen dari total pengguna internet nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 juga menunjukkan 64,5 persen UMKM di Indonesia pada 2024 dikelola oleh perempuan, menegaskan peran besar mereka dalam memperkuat ekonomi kreatif dan digital nasional.
Dalam She-Connects 2025, sejumlah tokoh perempuan inspiratif turut berbagi perspektif. GKR Bendara, tokoh budaya dan penggerak sosial, menyoroti pentingnya kepemimpinan perempuan di ranah publik. Rika Lusri Virga, akademisi dari UIN Sunan Kalijaga, membahas literasi media dan komunikasi digital sebagai pintu masuk pemberdayaan perempuan. Sementara Ewindha Sari, womenpreneur sekaligus Co-Founder GOTOSOVIE dan pendiri komunitas Perempuan Punya Karya, mengajak perempuan untuk mengoptimalkan inovasi digital guna memperkuat ekonomi lokal.
Diskusi dalam forum ini menyoroti tiga isu utama, yakni:
- Akses dan literasi digital sebagai pintu masuk pemberdayaan perempuan.
- Keamanan digital dan perlindungan data pribadi, khususnya bagi pelaku usaha dan kreator konten perempuan.
- Kolaborasi komunitas untuk memperkuat dukungan dan keberlanjutan inovasi digital.
Dengan pendekatan kolaboratif dan inklusif, She-Connects 2025 diharapkan melahirkan lebih banyak inovator digital perempuan dari berbagai daerah. Kekuatan perempuan dalam membangun jejaring dan solidaritas menjadi energi utama untuk menciptakan solusi berkelanjutan di tengah pesatnya transformasi digital.
“Perempuan Indonesia memiliki potensi luar biasa. Dengan dukungan ekosistem yang tepat, mereka bukan hanya penerima manfaat teknologi, tetapi juga pencipta perubahan,” ujar GKR Bendara menegaskan semangat pemberdayaan dalam forum tersebut.
Melalui She-Connects 2025, Kemkomdigi menegaskan komitmennya menjadikan perempuan sebagai aktor utama dalam pembangunan digital Indonesia. Program ini tidak hanya mendorong kesetaraan gender di ruang digital, tetapi juga memperkuat kontribusi perempuan dalam menciptakan masa depan teknologi yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.






















