Headline.co.id (Gunungkidul) ~ Sebanyak 695 siswa dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami gejala pusing, mual, dan lemas usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (28/10/2025) siang. Selain siswa, 10 guru juga dilaporkan mengalami gejala serupa. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kini tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab insiden massal tersebut.
Baca juga: 60 Mahasiswa Terpilih Ikuti FLC 2025, Belajar Kepemimpinan Humanis di Era Serba Digital
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengonfirmasi bahwa total ada 476 siswa dan 10 guru dari SMKN 1 Saptosari yang menunjukkan gejala seperti keracunan, sementara di SMPN 1 Saptosari tercatat 186 siswa terdampak.
“Di SMKN 1 Saptosari itu ada 33 siswa yang izin tidak masuk sekolah, namun belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak,” ujar Endah saat dikonfirmasi pada Rabu (29/10/2025) siang.
Pemkab Gunungkidul, kata Endah, langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk melakukan langkah cepat penanganan. Upaya pemantauan, pendataan, dan pengambilan sampel makanan dilakukan guna memastikan sumber penyebab gejala massal tersebut.
“Kami masih menunggu hasil labnya, apakah para siswa ini benar keracunan makanan bergizi gratis,” tandasnya.
Insiden ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari upaya peningkatan gizi anak sekolah di wilayah Gunungkidul. Meski demikian, pihak Pemkab menegaskan bahwa langkah investigasi dilakukan secara hati-hati agar hasilnya akurat dan tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.
Sementara itu, pelayanan medis bagi para siswa yang terdampak masih terus dilakukan di Puskesmas setempat. Sebagian siswa telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan, sementara beberapa lainnya masih menjalani observasi lebih lanjut.
Baca juga: Menteri Widiyanti Tegaskan Komitmen Kemenpar Perkuat Transparansi dan Pelayanan Publik





















