Headline.co.id (Jogja) ~ Kesehatan mental anak dengan kanker menjadi perhatian serius Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia. Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia yang jatuh pada 10 Oktober, Pita Kuning mengadakan kegiatan rekreasional bertajuk Piknik Edukatif dan Family Support Group di Museum Sonobudoyo dan Resto Sekar Kedhaton, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh lima anak dengan kanker beserta keluarganya.
Baca juga: Menko PMK Pratikno: Integrasi Data Jadi Kunci Efektivitas Kebijakan Pembangunan Manusia
Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Tyas Amalia, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan dukungan emosional bagi anak-anak dengan kanker serta keluarganya. “Kami ingin anak-anak merasakan kebahagiaan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Melalui aktivitas rekreasional ini, mereka bisa belajar, bermain, sekaligus memperoleh semangat baru dalam menjalani pengobatan,” ujarnya.
Studi menunjukkan bahwa anak dengan kanker berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan mental. Laporan BMC Cancer (2024) mencatat 56,5% anak dengan kanker mengalami depresi, 43,5% mengalami kecemasan, dan 32,6% mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) selama pengobatan. Faktor seperti perubahan fisik akibat terapi, keterbatasan aktivitas sosial, hingga rasa takut terhadap masa depan menjadi penyebab utama tekanan psikologis pada anak dengan kanker.
Dalam kegiatan di Museum Sonobudoyo, anak-anak diajak mengenal sejarah Yogyakarta melalui tur edukatif dan permainan tradisional engklek bersama relawan Pita Kuning. Sementara itu, para orang tua mengikuti kegiatan membatik sebagai bentuk relaksasi dan ekspresi diri.
Kegiatan dilanjutkan di Resto Sekar Kedhaton dengan sesi Family Support Group yang menghadirkan psikolog profesional. Associate Psikolog Yougrow, Kiki, menjelaskan pentingnya memberikan ruang bagi para orang tua untuk merawat diri.
“Melalui Family Support Group, para orang tua diberikan kesempatan melakukan self care tanpa merasa bersalah dengan kondisi anaknya. Kami menciptakan ruang yang aman agar mereka bisa bercerita, saling menguatkan, dan merasa didengar,” ungkapnya.
Baca juga: Warga Wedomartani Sleman Geger Temuan Bayi Laki-Laki Disertai Surat dari Sang Ibu, Ini isi Suratnya
Selama sesi tersebut, anak-anak bermain menyusun LEGO MRI Scanners bersama pekerja sosial dan relawan. Aktivitas ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membantu anak memahami proses medis yang mereka jalani secara lebih menyenangkan.
Tyas menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pita Kuning dalam menjaga kesehatan mental anak-anak dengan kanker dan keluarganya. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap aspek psikologis anak dengan kanker. Dukungan emosional memiliki peran besar dalam keberhasilan pengobatan,” kata Tyas.
Baca juga: Tangisan Bayi Bangunkan Warga, Terungkap Penemuan Bayi di Sumberharjo Prambanan






















