Headline.co.id (Jakarta) — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, menyerukan agar peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda tahun 2025 dijadikan momentum kebangkitan generasi muda Indonesia untuk menumbuhkan optimisme, memperkuat karakter kebangsaan, dan mendorong kolaborasi lintas elemen bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Seruan ini disampaikan Erick dalam pernyataannya, Jumat (24/10/2025), di Jakarta.
Erick menegaskan, setiap 28 Oktober menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan para pemuda Indonesia yang berhasil menanamkan semangat persatuan melalui Sumpah Pemuda 1928. Namun, ia menilai, semangat itu tidak boleh berhenti pada romantisme sejarah semata, melainkan harus diwujudkan dalam aksi nyata dan kontribusi produktif bagi pembangunan bangsa.
“Bangsa ini menanti bangkitnya generasi muda untuk mengambil peran nyata dalam pembangunan. Jangan hanya menjadi penonton. Jadilah penggerak perubahan dengan karakter, daya saing, dan semangat kolaborasi,” ujar Erick Thohir.
Menurut Erick, pemerintah telah menempatkan penguatan karakter, produktivitas, dan daya saing generasi muda sebagai prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Kebijakan ini sejalan dengan Asta-Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pentingnya pembangunan manusia unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.
Lebih lanjut, Erick menyoroti berbagai tantangan serius yang dihadapi generasi muda Indonesia, mulai dari korupsi, kemiskinan, pengangguran, penyalahgunaan narkoba, hingga maraknya penyebaran hoaks. Menurutnya, masalah-masalah ini hanya dapat diatasi jika pemuda memiliki karakter kuat dan integritas tinggi.
“Pembangunan fisik tanpa membangun mental dan karakter masyarakat akan sia-sia. Pemuda harus menjadi garda depan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, melawan pesimisme, serta menguatkan solidaritas sosial,” tegas Erick.
Dalam konteks transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045, Erick mendorong pemuda untuk bertransformasi menjadi agen perubahan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial budaya, hukum, hingga tata kelola kepemudaan. Ia menilai pemuda memiliki potensi strategis untuk menjadi motor penggerak kemajuan bangsa di tengah tantangan global.
“Semangat Sumpah Pemuda harus kita aktualisasikan dalam bentuk gerakan moral, gerakan intelektual, dan semangat membangun harapan bersama. Indonesia tidak akan maju tanpa partisipasi aktif dan kepemimpinan pemuda,” tambahnya.
Dengan mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, peringatan Sumpah Pemuda tahun ini diharapkan menjadi tonggak sinergi antara pemerintah, organisasi kepemudaan, dan seluruh lapisan masyarakat. Erick menekankan bahwa kolaborasi menjadi kunci untuk mempercepat langkah menuju cita-cita nasional.
“Pemuda Indonesia harus bergerak bersama. Kolaborasi adalah kunci. Saat semua elemen bersatu, Indonesia akan melangkah lebih cepat menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97 ini menjadi simbol kontinuitas perjuangan dan semangat kebangkitan nasional di tengah era transformasi digital dan bonus demografi. Pemuda Indonesia kini dihadapkan pada tanggung jawab historis bukan hanya sebagai penerus bangsa, tetapi juga penentu arah masa depan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.





















