Headline.co.id (Jakarta) — Presiden Prabowo Subianto menegaskan sejumlah capaian strategis dalam satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih yang berfokus pada efisiensi birokrasi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Hal tersebut disampaikan Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (20/10/2025).
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga atas keberhasilan menghadirkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Menurutnya, DTSEN menjadi landasan penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang tepat sasaran dan berkeadilan.
“Ini saya kira arti strategis daripada data tunggal sosial ekonomi nasional. Kita juga terus bekerja keras untuk melakukan digitalisasi dan penggunaan teknologi untuk menjalankan pemerintahan yang lebih efisien,” tegas Presiden Prabowo.
Presiden menjelaskan bahwa DTSEN memungkinkan integrasi data lintas sektor sehingga berbagai program sosial dan ekonomi dapat disalurkan secara lebih efektif. Ia menegaskan bahwa kebijakan berbasis data menjadi kunci transformasi birokrasi menuju pemerintahan digital yang efisien dan akuntabel.
Salah satu hasil nyata dari penerapan data dan digitalisasi tersebut adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau lebih dari 36,7 juta penerima manfaat hingga Oktober 2025. Dalam program ini, pemerintah juga telah membangun 12.508 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dari target nasional sebanyak 32.000 unit.
“Alhamdulillah dalam satu tahun kita mencapai 36 juta. Memang Kepala BGN bekerja keras supaya hari ini mencapai 40 juta. Tapi saya menyampaikan, jangan dipaksakan, ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya,” ujar Presiden.
Presiden menekankan bahwa pelaksanaan program berskala besar seperti MBG harus diiringi pengawasan ketat serta penerapan prosedur yang andal dan higienis. Ia meminta seluruh jajaran pelaksana untuk mengutamakan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
“Saya tekankan kepada Kepala BGN dan jajarannya untuk menghasilkan prosedur tetap yang ketat, menggunakan alat-alat terbaik agar kekurangan atau penyimpangan tidak terjadi,” tambahnya.
Selain MBG, Presiden juga menyoroti keberhasilan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang baru pertama kali diterapkan secara nasional. Hingga Oktober 2025, sebanyak 43 juta warga telah memanfaatkan layanan ini. Program tersebut memungkinkan setiap warga negara melakukan pemeriksaan kesehatan gratis setahun sekali, tepat pada hari ulang tahunnya.
“Setiap warga negara berhak cek kesehatan gratis sekali dalam setahun pada hari ulang tahunnya. Ini mampu untuk mencegah penyakit sejak dini, agar biaya pengobatan ke depan bisa lebih ringan,” jelas Presiden.
Presiden menilai, keberhasilan dua program prioritas tersebut—MBG dan CKG—menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghadirkan kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat, terutama di bidang kesehatan dan gizi. Capaian itu sekaligus menjadi bukti penerapan prinsip good governance dengan dukungan data akurat dan teknologi modern.
Melalui DTSEN, pemerintah berupaya memperkuat fondasi kebijakan publik berbasis bukti, sekaligus memastikan setiap program sosial berjalan efektif, transparan, dan terukur.
Pemerintah menegaskan akan terus meningkatkan kualitas layanan publik dengan prinsip efisiensi, integritas, dan tanggung jawab sosial demi mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.



















