Headline.co.id (Semarang) ~ Kejuaraan Gantolle Piala Telomoyo IX 2025 resmi berlangsung pada Jumat (26/9) dengan pusat penerbangan dialihkan ke Gunung Gajah, Dusun Nagasaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Dari total 34 peserta asal 9 provinsi, hanya 29 pilot yang berhasil mengudara setelah kondisi cuaca di Puncak Telomoyo dinyatakan tidak aman.
Baca juga: Tragedi Scoopy Gonceng 3 Vs Pikap di Lempuyangan Berujung Maut, Polisi Ungkap Kronologinya
Panitia menjelaskan, keputusan pemindahan lokasi dilakukan demi keselamatan karena arah dan kecepatan angin di Puncak Telomoyo tidak mendukung.
“Ada 29 pilot yang berhasil terbang, lima di antaranya pemula dari Jawa Timur. Mereka baru pertama kali ikut Piala Telomoyo,” ujar Tagor Siagian, panitia kejuaraan.
Penerbangan dimulai setelah salat Jumat dan setiap peserta dilepas secara bergiliran setelah mendapat izin dari tim medis. Gunung Gajah yang berada di ketinggian sekitar 1.300 meter dipilih sebagai lokasi alternatif karena dianggap lebih kondusif untuk manuver gantolle.
Baca juga: Pejalan Kaki Lansia Alami Cidera Kepala Berat Akibat Tertabrak Motor di Pleret Bantul
Para peserta terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas A dengan sayap bertipe dua lapis (double-surface) dan kelas B dengan sayap satu lapis (single-surface). Perbedaan ini berpengaruh pada performa dan stabilitas terbang. Penyelenggara juga menekankan bahwa setiap tahapan kompetisi dijalankan dengan prosedur ketat, mulai dari pemeriksaan medis pra-penerbangan hingga pemantauan arah angin sebelum lepas landas.
Meski kegiatan berjalan lancar, olahraga gantolle dinilai tetap penuh tantangan. Peserta kerap menunggu lama demi mendapatkan momen angin yang tepat.
“Olahraga ini membutuhkan kesabaran, keterampilan teknis, stamina, serta disiplin tinggi dalam menjaga keselamatan,” tambah Tagor.
Beberapa pengamat menilai, penyelenggaraan gantolle seperti di Telomoyo perlu dukungan lebih dari pemerintah, terutama dalam penyediaan fasilitas darurat, akses medis, hingga infrastruktur pendukung. Dukungan ini diharapkan mampu menjadikan olahraga terbang layang lebih aman sekaligus menarik minat generasi muda.
Baca juga: Kecelakaan di Jembatan Layang Lempuyangan, Satu Tewas dan Dua Luka-Luka





















