Headline.co.id (Jakarta) – Ratusan pelajar dari berbagai penjuru tanah air memanfaatkan masa liburan sekolah dengan mengikuti webinar edukatif bertema “Bijak di Dunia Digital, Tanggap di Krisis Iklim”, Selasa (8/7/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli mendatang.
Mengusung semangat Anak Indonesia Hebat, Indonesia Kuat, webinar ini bertujuan membangun kesadaran sejak dini akan pentingnya literasi digital dan kepedulian terhadap lingkungan. Para peserta diajak merenungi peran strategis generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan kekhawatiran atas tingginya angka kekerasan di dunia maya yang melibatkan anak-anak.
“Data dari Komnas Perlindungan Anak menunjukkan bahwa 40 persen anak Indonesia pernah mengalami kekerasan daring. Ironisnya, pelaku dan korban sama-sama berasal dari kelompok usia anak,” ujar Arifatul.
Ia menekankan pentingnya etika dalam bermedia sosial, seraya mengingatkan peserta agar lebih bijak dalam membagikan informasi.
“Sebelum membagikan sesuatu, cek dulu kebenarannya. Tanyakan dalam hati: apakah ini penting? Apakah bisa menyakiti orang lain? Jangan asal share, tapi saring dulu sebelum sharing,” pesannya.
Salah satu kisah inspiratif yang disampaikan dalam sesi tersebut adalah tentang seorang santri yang menyebarkan fitnah terhadap kiainya. Sebagai pelajaran, sang kiai memintanya mengumpulkan bulu-bulu kemoceng yang sudah ia sebar di jalanan—sebuah ilustrasi kuat tentang dampak informasi bohong yang sulit ditarik kembali. Kisah ini menggugah banyak peserta dan menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab bermedia.
Tak hanya soal digital, isu krisis iklim juga menjadi bahasan utama. Dari mencairnya gunung es hingga cuaca ekstrem di kawasan gurun seperti Arab Saudi, peserta diajak menyadari bahwa bumi tengah menghadapi tantangan besar.
“Kalau kita tidak menjaga lingkungan sejak sekarang, artinya kita sedang membiarkan kerusakan terus terjadi. Kalianlah calon pemimpin masa depan. Mungkin ada calon menteri, gubernur, atau presiden Indonesia di antara kalian,” kata Arifatul, memotivasi.
Webinar ditutup dengan doa dan harapan agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang bijak, tangguh, dan cinta tanah air. Arifatul juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para peserta yang telah mengikuti kegiatan secara daring.
“Semoga Allah SWT memudahkan langkah kalian meraih cita-cita. Kalian adalah bagian penting dari Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa liburan sekolah bisa menjadi momentum untuk tumbuh dan belajar. Melalui ruang-ruang digital yang bermakna, nilai-nilai literasi dan keberlanjutan dapat ditanamkan sejak dini—membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tapi juga peduli pada sesama dan bumi yang mereka pijak.














