Headline.co.id (Gorontalo) – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) segera memulai rehabilitasi jaringan Daerah Irigasi (D.I) Pilohayanga di Kabupaten Gorontalo. Proyek ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Langkah awal ditandai dengan digelarnya sosialisasi proyek di Aula Kantor Desa Pilohayanga, Kecamatan Telaga, Rabu (2/7/2025). Acara tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dari Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango, pemerintah desa, hingga dinas teknis terkait.
Plt. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR-PKP Gorontalo, Maxmilian Lumentut, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bukan sekadar pemberitahuan rencana kerja. Lebih dari itu, forum ini menjadi wadah dialog untuk menyepakati teknis pelaksanaan proyek, terutama terkait jadwal buka-tutup air yang berdampak langsung pada aktivitas pertanian.
“Kami ingin memastikan adanya kesepahaman antara kontraktor, dinas teknis, dan para petani. Kesepakatan tertulis sudah ditandatangani bersama agar tidak terjadi kendala di lapangan,” ujar Maxmilian.
Proyek rehabilitasi irigasi sepanjang 420 meter ini menelan anggaran sebesar Rp800 juta dari APBD Provinsi Gorontalo Tahun 2025, dengan waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender. Meski dana relatif terbatas, Maxmilian menegaskan bahwa proyek ini sangat strategis.
“Pekerjaan ini menyasar langsung kebutuhan para petani. Ini juga sejalan dengan instruksi Presiden serta program Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah untuk memperkuat swasembada pangan,” tambahnya.
Sosialisasi proyek turut dihadiri oleh ketua kelompok P3A, kepala desa, camat, serta perwakilan dari berbagai stakeholder terkait. Kolaborasi multipihak ini diharapkan menjadi kunci sukses rehabilitasi, sekaligus memberi dampak nyata bagi peningkatan hasil pertanian di daerah irigasi Pilohayanga.
Dengan dimulainya proyek ini, Pemprov Gorontalo menunjukkan komitmennya untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur pertanian yang berkelanjutan dan berpihak pada kebutuhan petani lokal.


















