Headline.co.id (Kulon Progo) ~ Pemerintah Kabupaten Kulon Progo secara resmi meluncurkan aplikasi SmartDesaKu, sebuah inovasi teknologi yang dirancang untuk mendukung transaksi non tunai di kalurahan. Langkah ini diambil sebagai upaya menciptakan pengelolaan keuangan yang lebih transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib dan disiplin anggaran.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemerintah Kalurahan, Dinas PMKal Dalduk dan KB Kulon Progo, Muh Ihsan, menyampaikan bahwa penerapan aplikasi ini didasarkan pada prinsip tata kelola keuangan yang sesuai dengan perundang-undangan.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Genjot Program Strategis, Targetkan Penurunan Kemiskinan di 2025
“Untuk mewujudkan pengelolaan keuangan kalurahan yang lebih baik, semuanya harus mengacu pada aturan yang berlaku. Dengan aplikasi ini, kami berharap sistem keuangan kalurahan dapat lebih terstruktur,” ujar Ihsan di Kulon Progo.
Sejak awal tahun 2024, Perumda BPR Bank Kulon Progo telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengintegrasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dengan sistem perbankan mereka. Integrasi ini memungkinkan pengelolaan keuangan kalurahan berjalan lebih efektif dan efisien.
Pada semester kedua 2024, hasil kerja sama ini menghasilkan aplikasi SmartDesaKu, yang menjadi perantara utama dalam pengelolaan keuangan non tunai di kalurahan.
Baca juga: Benarkah Buruh Banten Bergerak untuk Tangkap dan Adili Jokowi? Ini Faktanya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo, Triyono, menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan SmartDesaKu. Ia menekankan pentingnya aplikasi ini dalam mempercepat transformasi keuangan kalurahan.
“Dengan SmartDesaKu, transaksi non tunai di kalurahan bisa dilakukan secara real-time. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan banyak manfaat dalam pengelolaan keuangan,” kata Triyono.
Triyono juga menambahkan bahwa pengawasan terhadap penggunaan aplikasi ini akan melibatkan peran kapanewon sebagai supervisor. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembinaan dan pengawasan keuangan kalurahan.
“Jika ada kendala teknis atau sistem, kapanewon akan menjadi penghubung pertama sebelum masalah diteruskan ke dinas terkait atau Bank Kulon Progo,” jelasnya.
Baca juga: Siswa SD di Gunungkidul Tewas Usai Kejang Saat Bermain Kasti di Sekolah





















