Headline.co.id, Jakarta ~ Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menegaskan bahwa masa depan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan dibentuk melalui kolaborasi manusia, agent AI, dan robot. Pernyataan ini disampaikan oleh Nezar dalam acara AI Talent Day & Graduation 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 17 Desember 2025.
Nezar menyebutkan bahwa studi dari McKinsey Global Institute berjudul “Agents, Robots, and Us, Skill Foundership in the Age of AI” menegaskan pentingnya kemitraan manusia dan AI di masa depan. Ia juga menyoroti perkembangan pesat AI secara global, dengan Tiongkok dan Amerika Serikat sebagai negara yang paling agresif dalam pengembangan teknologi ini, termasuk penggunaan robot humanoid.
Menurut Nezar, dunia kini memasuki fase lanjutan perkembangan AI, mulai dari generative AI, agentic AI, hingga physical AI, di mana AI hadir dalam bentuk fisik seperti robot. “Robot yang bisa joget, robot yang bisa salto, robot yang bisa bantu masak, dan lain sebagainya. Dulu kita lihat hanya di bidang-bidang science fiction, sekarang makin dekat,” ungkapnya.
Nezar menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk berperan dalam ekosistem AI global, terutama dari sisi sumber daya manusia dan kekayaan sumber daya alam, seperti critical mineral yang penting dalam industri semikonduktor. “Kita punya pasir silika luar biasa, 347, 340 juta ton cadangan pasir silika Indonesia menurut Kementerian Investasi. Luar biasa. Dan tanpa pasir silika, tidak ada chip,” jelasnya.
Namun, ia mengakui bahwa Indonesia masih berada pada tahap awal dan belum masuk dalam rantai pasok global industri semikonduktor. “Ironis. Kenapa? Karena kita tidak berada di dalam global supply chain industri yang paling strategis saat ini di dunia, semikonduktor,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Nezar menegaskan pentingnya penguatan talenta digital sebagai fondasi utama transformasi teknologi nasional. “Nah disinilah talenta digital menjadi sangat penting. Menjadi sangat strategis. Kita membutuhkan talenta yang tidak hanya mengerti artificial intelligence tapi juga mampu bekerja secara strategis dengan artificial intelligence,” katanya.
Nezar juga menyebut AI Talent Factory sebagai salah satu upaya strategis Kementerian Komunikasi dan Digital untuk membentuk talenta AI terbaik melalui pembelajaran berbasis use case yang relevan dengan kebutuhan bangsa. “Ini semua akan sangat berguna untuk meningkatkan kompetensi SDM kita di bidang artificial intelligence,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Nezar menyampaikan pesan kepada para lulusan program Digital Talent Scholarship dan AI Talent Factory dengan menekankan konsep 3C sebagai arah penguatan talenta AI Indonesia ke depan. “Yang pertama adalah Complete, lalu yang kedua adalah Connect, dan yang ketiga adalah Create. Ini yang paling penting, kita menciptakan solusi inovatif berbasis AI untuk mengatasi masalah bangsa dan memajukan pertumbuhan ekonomi digital,” tegasnya.
Ia menutup sambutannya dengan memberikan apresiasi kepada seluruh peserta, pengajar, universitas mitra, serta perusahaan teknologi global yang telah berkontribusi dalam pengembangan talenta AI nasional. “Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dan bersama-sama kita bisa memajukan landscape talenta digital di Indonesia,” pungkas Nezar.
Acara AI Talent Day & Graduation 2025 turut dihadiri perwakilan perguruan tinggi mitra, di antaranya Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, sebagai bagian dari kolaborasi pengembangan ekosistem talenta AI nasional.




















