Headline.co.id, Sleman ~ Forum Koordinasi Pimpinan Kapanewon (Forkopimkap) Sleman mengadakan rapat penting pada Kamis (11/12/2025) di Siti Hinggil Puri Mataram. Pertemuan ini dihadiri oleh Panewu Sleman, Kapolsek, Danramil, anggota DPRD Sleman, serta perwakilan dari UPT, puskesmas, puskeswan, dan para lurah dari seluruh kalurahan di Kapanewon Sleman. Fokus utama rapat adalah membahas isu strategis terkait keamanan wilayah, peningkatan pelayanan publik, dan kesiapsiagaan menghadapi akhir tahun, termasuk potensi bencana dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Panewu Sleman, Rasyid Ratnadi Sosiawan, menekankan pentingnya perhatian semua pihak terhadap kondisi lingkungan dan wilayah yang berpotensi terdampak bencana. Ia menyoroti masalah banjir, saluran irigasi, dan jalan berlubang, serta mengingatkan perlunya persiapan untuk agenda wilayah, termasuk rencana upacara pada 19 Desember. “Perlu perhatian bersama terhadap banjir, irigasi, dan kondisi jalan. Selain itu, kita juga perlu mempersiapkan agenda wilayah, termasuk rencana upacara pada 19 Desember,” ujar Rasyid.
Dalam rapat tersebut, Rasyid juga mengungkapkan adanya temuan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang diduga terlibat dalam judi online, dengan jumlah mencapai sekitar seribu orang. Ia menekankan pentingnya percepatan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) untuk memperkuat layanan administrasi kependudukan.
Kapolsek Sleman, Kombes Pol. Edy Setyanto Erning Wibowo, mengungkapkan adanya peningkatan kasus penipuan digital yang menargetkan warga dengan modus aktivasi IKD palsu. Pelaku mengatasnamakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan menghubungi korban menggunakan nomor baru. “Kerugian korban berkisar Rp3 juta hingga Rp42 juta. Masyarakat diminta tidak mudah percaya dengan nomor baru yang mengatasnamakan instansi resmi,” tegasnya.
Dedie Kusuma, anggota DPRD Sleman, juga menyampaikan arahan mengenai penguatan mitigasi bencana dan pelayanan masyarakat. Ia menegaskan bahwa masalah banjir tidak hanya terjadi di satu wilayah, tetapi menjadi tantangan di berbagai daerah. “Banjir ini menjadi problematika di banyak wilayah, termasuk potensi aliran sungai yang menuju ke wilayah Yogyakarta. Perlu sinergi lintas sektor untuk penanganannya,” ujarnya.
Rapat koordinasi Forkopimkap Sleman berakhir pada pukul 11.16 WIB dengan komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi lintas sektor. Seluruh instansi diminta untuk menindaklanjuti hasil rapat sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga lingkungan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dan penipuan digital.



















