Headline.co.id, Probolinggo ~ Pemerintah Kota Probolinggo menegaskan kembali komitmennya dalam mengurangi kemiskinan dan memperkuat perlindungan sosial melalui penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Pada tahap kedua tahun 2025, bantuan ini disalurkan kepada 3.182 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tergolong rentan dan belum menerima bantuan sosial lainnya.
Penyaluran bantuan dilakukan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) secara bertahap mulai Selasa (2/12/2025) di Aula Kelurahan Mangunharjo. Sasaran penerima bantuan meliputi buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau, fakir miskin, serta keluarga dengan balita stunting, sebagai bagian dari upaya terintegrasi untuk menyejahterakan masyarakat yang terdampak secara ekonomi.
Kepala Dinsos P3A Kota Probolinggo, Madihah, menjelaskan bahwa BLT DBHCHT tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban ekonomi rumah tangga, tetapi juga sebagai stimulus untuk meningkatkan daya beli dan kemandirian ekonomi warga. “Bantuan ini diharapkan mampu mendorong perekonomian keluarga dan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk memulai usaha secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga tidak selamanya bergantung pada bantuan sosial,” jelasnya.
Setiap KPM menerima bantuan tunai total sebesar Rp900 ribu, mencakup periode Oktober hingga Desember 2025, atau Rp300 ribu per bulan. Seluruh penerima merupakan warga desil 1 hingga 5 yang tidak tercatat sebagai penerima bantuan sosial lain. Rinciannya meliputi 3.008 fakir miskin, 79 buruh pabrik rokok, 91 buruh tani, dan 44 keluarga dengan anak stunting.
Penyaluran BLT dilaksanakan selama dua hari. Pada Selasa (2/12), bantuan diserahkan kepada warga Kecamatan Mayangan dan Kanigaran, kemudian dilanjutkan Rabu (3/12) untuk Kecamatan Kademangan, Kedopok, dan Wonoasih. Wali Kota Probolinggo Aminuddin, didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari serta Forkopimda, menyerahkan bantuan secara simbolis.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan bahwa Kota Probolinggo berhasil mencatat penurunan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang positif, meski dengan keterbatasan wilayah. “Probolinggo memang kota kecil, namun kita patut bersyukur karena mampu meraih capaian dalam menekan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa BLT DBHCHT diharapkan menjadi solusi jangka menengah yang mendorong kemandirian ekonomi warga. Pemerintah kota juga terus memperkuat ekosistem pendukung, salah satunya melalui Koperasi Merah Putih yang membuka akses permodalan lebih luas bagi masyarakat. “Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha. Prinsipnya, lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah,” tegasnya.
Manfaat program ini turut dirasakan langsung oleh masyarakat. Sunardi (71), warga Kelurahan Mangunharjo yang sehari-hari bekerja serabutan, mengaku terbantu dengan BLT DBHCHT. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti untuk kebutuhan sehari-hari. Terima kasih kepada Pemerintah Kota Probolinggo yang telah peduli pada masyarakat kecil,” ungkapnya haru.
Melalui penyaluran BLT DBHCHT yang tepat sasaran dan terukur, Pemkot Probolinggo berharap perlindungan sosial semakin kuat sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.



















