Headline.co.id, Jakarta ~ Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyatakan kesiapan pihaknya untuk melindungi lahan di tiga provinsi di Sumatra, yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dari ancaman mafia tanah pascabencana. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri ATR/BPN pada Senin, 8 Desember 2025. Nusron menegaskan bahwa perlindungan ini menjadi perhatian utama Kementerian ATR/BPN.
Menteri Nusron menjelaskan bahwa lahan sawah yang telah disertifikatkan akan tetap aman meskipun mengalami kerusakan, karena data spasial Kementerian ATR/BPN masih menyimpan informasi mengenai tapal batas lahan tersebut. “Kalau lahan sawah yang berubah menjadi tanah musnah itu sudah disertifikatkan maka dipastikan aman,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga telah memastikan percepatan penanganan terhadap 40 ribu hektare sawah yang terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Upaya ini dilakukan melalui bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian, serta dukungan lapangan untuk memulihkan produksi pangan nasional.
Menteri Pertanian menegaskan bahwa skema pemulihan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari rekonstruksi sawah yang hilang, pemberian bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan), hingga penanaman ulang sampai lahan siap diserahterimakan kepada pemiliknya. Saat meninjau kerusakan 82 hektare sawah di Tapanuli Tengah, Menteri Pertanian menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih penuh proses perbaikan tanpa membebankan biaya kepada petani. Seluruh tahapan akan dipastikan berjalan cepat, dan ia meminta pemerintah daerah segera merampungkan administrasi batas bidang agar rekonstruksi dapat dimulai.





















