Headline.co.id, Mahasiswa Dari Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis Melaksanakan Survei Terkait Abrasi Pantai Di Desa Prapat Tunggal Pada Sabtu ~ 22 November 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Kolaborasi Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai isu lingkungan pesisir dan mitigasi bencana. Survei ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proyek tersebut.
Kabupaten Bengkalis, sebagai wilayah kepulauan, memiliki potensi sumber daya alam yang besar namun juga rentan terhadap bencana seperti abrasi pantai, banjir, kekeringan, angin kencang, dan gelombang tinggi. Oleh karena itu, edukasi berkelanjutan sangat penting, terutama bagi generasi muda yang akan berperan dalam pengelolaan lingkungan di masa depan.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan observasi langsung di lokasi-lokasi yang terkena abrasi dan berdiskusi dengan masyarakat setempat. Diskusi ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai upaya menjaga ekosistem pesisir dan meningkatkan kesadaran akan mitigasi bencana sebagai bagian dari kearifan lokal.
Dosen pendamping MKWK, M. Ihsan, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis abrasi pantai, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. “Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kompetensi mahasiswa dalam memahami kondisi riil wilayah pesisir sekaligus menerapkan nilai-nilai dasar kebangsaan dalam konteks pembangunan daerah,” ujarnya.
Melalui survei ini, diharapkan mahasiswa dapat memiliki perspektif yang lebih komprehensif mengenai perubahan lingkungan pesisir dan mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya mitigasi bencana dan pelestarian ekosistem pantai. (Mc.Bengkalis/Eyv)



















