Headline.co.id, Jakarta ~ Pemerintah Provinsi Riau bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), rumah sakit, dan perguruan tinggi untuk memperkuat upaya pencegahan kanker. Sinergi ini menitikberatkan pada pentingnya deteksi dini sebagai langkah strategis untuk mengurangi angka kematian akibat kanker di wilayah Riau. Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Zulkifli Syukur, menegaskan bahwa deteksi dini adalah upaya paling efektif dalam menyelamatkan nyawa pasien.
“Deteksi dini adalah kunci. Dengan pemeriksaan sederhana, kita bisa menyelamatkan banyak nyawa. Ketika kebiasaan ini menjadi budaya, kita telah melangkah menuju Riau yang lebih sehat,” ujar Zulkifli saat menghadiri seminar kanker di Gedung Wanita, Kamis (13/11/2025). Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen pasien kanker datang untuk berobat pada stadium lanjut. Di tingkat nasional, angka kejadian kanker mencapai 136 per 100.000 penduduk.
Di Riau, kasus kanker yang paling banyak terjadi adalah kanker payudara dan serviks pada perempuan, serta kanker paru dan hati pada laki-laki. “Fakta ini menyadarkan kita bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan,” katanya. Zulkifli juga menekankan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pola hidup sehat dan risiko kanker, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini.
“Kita ingin masyarakat berani memeriksakan diri, bahkan ketika tidak merasa sakit,” jelasnya. Ketua YKI Cabang Riau, Elmi Ridar, menyampaikan bahwa sumber daya manusia di Riau dalam penanganan kanker saat ini sudah memadai. Dengan kondisi ini, ia berharap masyarakat tidak lagi mengalami hambatan dalam mendapatkan pengobatan.
“Harapannya, tidak ada lagi keterlambatan penanganan atau kesulitan akses. Dokter spesialis sudah banyak yang siap bertugas,” ujarnya. Elmi juga mengimbau agar masyarakat tidak lagi memilih pengobatan alternatif sebelum mendapatkan diagnosa medis yang akurat di rumah sakit. “Agar angka harapan hidup dan peluang sembuh semakin besar,” tambahnya.
Selain pasien, Elmi juga menyoroti pentingnya dukungan bagi para pendamping pasien yang sering menghadapi tekanan psikologis dan emosional dalam proses perawatan.


















