Headline.co.id, Bali ~ Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mengadakan Workshop Teknis Diplomasi dan Kerja Sama Luar Negeri Tahun 2025 di Bali untuk memperkuat kapasitas diplomasi dan kerja sama internasional di sektor transportasi udara. Langkah ini dianggap penting untuk melindungi kepentingan nasional di tengah persaingan global yang semakin ketat dalam industri penerbangan.
Achmad Setiyo Prabowo, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dalam sambutan pembukaannya secara daring, menekankan bahwa diplomasi transportasi udara kini menjadi instrumen strategis bagi Indonesia. Diplomasi ini tidak hanya berfokus pada aspek politik, tetapi juga berperan penting dalam keselamatan penerbangan, daya saing ekonomi, konektivitas, dan reputasi internasional Indonesia. “Diplomasi di bidang transportasi udara tidak hanya berkaitan dengan aspek politik luar negeri, tetapi juga menyentuh kepentingan ekonomi, keselamatan penerbangan, serta penguatan kapasitas nasional,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima , Sabtu (8/11/2025).
Achmad Setiyo menambahkan bahwa melalui perjanjian bilateral, regional, dan multilateral, Indonesia terus membangun kepercayaan internasional, membuka akses pasar, memperluas peluang investasi, serta memastikan maskapai nasional dapat bersaing secara kompetitif di pasar penerbangan global. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kemampuan diplomasi di tengah isu global yang berkembang, seperti keselamatan penerbangan, konektivitas kawasan, dan harmonisasi regulasi internasional dengan standar nasional. “Diplomasi yang efektif bukan hanya soal kemampuan berbicara di meja perundingan, tetapi juga tentang memahami kepentingan nasional, membangun jejaring, dan menjaga citra Indonesia di mata dunia,” tegasnya.
Ditjen Hubud terus mendorong penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, pembekalan teknis, dan pendampingan bagi aparatur yang terlibat langsung dalam proses negosiasi internasional. Upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat posisi Indonesia dalam forum penerbangan global. Workshop ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Luar Negeri yang memberikan materi terkait praktik diplomasi, strategi negosiasi, dan pengelolaan kerja sama internasional di sektor teknis. Peserta workshop terdiri dari perwakilan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I–X, direktorat teknis, balai, bagian di lingkungan Ditjen Hubud, dan Unit Penyelenggara Bandar Udara.
Achmad Setiyo berharap para peserta dapat memanfaatkan forum ini tidak hanya sebagai ruang diskusi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas pemahaman mengenai dinamika hubungan internasional di sektor penerbangan sipil serta mendapatkan pengalaman langsung melalui simulasi praktik diplomasi. “Saya berharap para peserta dapat memperluas wawasan mengenai dinamika hubungan internasional di sektor penerbangan sipil dan mempelajari simulasi atau praktik yang disampaikan narasumber,” ujarnya.
Ditjen Hubud menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas pegawai di bidang diplomasi dan kerja sama internasional secara berkelanjutan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga kepentingan nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di peta penerbangan dunia, terutama dalam isu keselamatan, keamanan, dan konektivitas global. Workshop ini menjadi momentum penting bagi aparatur Ditjen Hubud untuk memahami cara menghadapi dinamika negosiasi internasional secara lebih strategis dan terukur, sejalan dengan peran Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan sektor penerbangan terbesar di kawasan.





















