Headline.co.id, Bantul ~ Direktorat Ekosistem Media, Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM), Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), menginisiasi Program Kunjungan Jurnalistik (Kunjur) yang akan dilaksanakan di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Kamis (6/10/2025). Program ini bertujuan untuk memperluas literasi publik dan memastikan narasi pembangunan tersampaikan secara utuh kepada masyarakat.
Kunjungan ini melibatkan jurnalis dari berbagai platform media, termasuk media daring, cetak, dan televisi nasional. Mereka akan menyaksikan langsung dinamika pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi ciri khas SRMA, termasuk aktivitas yang berlangsung dari sore hingga malam hari.
Kegiatan ini akan berlanjut pada Jumat (6/10/2025) di SRMA 20 Sleman. Diharapkan, melalui media, masyarakat dapat lebih memahami bagaimana SRMA mendorong pola belajar yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis pemberdayaan, sebagai upaya memperkuat akses pendidikan bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan.
Direktur Jenderal KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, dijadwalkan turut hadir dalam kunjungan jurnalis di SRMA Yogyakarta. Kehadirannya menegaskan komitmen Kementerian Komdigi dalam memperkuat transformasi digital nasional dan literasi digital masyarakat, khususnya generasi muda. Kemampuan berpikir kritis, etika digital, dan kecakapan memilah informasi menjadi kebutuhan utama di era informasi yang semakin terbuka dan cepat berubah.
“Generasi Z adalah pengguna digital paling aktif. Tugas kita bukan sekadar memberi akses, tapi memastikan mereka mampu menggunakan teknologi secara bijak, produktif, dan berdaya,” ujar Fifi beberapa waktu lalu.
SRMA merupakan program sekolah rakyat yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025. Program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui perluasan akses pendidikan yang inklusif, terjangkau, dan relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi daerah. Kebijakan ini sejalan dengan penguatan program Bantuan Sosial Tepat Sasaran yang dialokasikan lebih dari Rp500 triliun pada 2025 melalui kerja kolaboratif pemerintah pusat dan daerah.
Kemkomdigi juga ingin memastikan publik mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai dampak nyata program pendidikan dan keberpihakan negara pada kelompok masyarakat rentan. Selain itu, kegiatan ini membuka ruang dialog pemerintah, pelajar, dan media mengenai masa depan literasi digital di Indonesia.

















