Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Lee Jae Myung di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Sabtu, 1 November 2025. Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025 dan menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis di berbagai bidang. Dialog ini juga menegaskan komitmen Indonesia dan Korea Selatan dalam menjaga stabilitas serta memperluas kerja sama ekonomi dan budaya di kawasan Asia Pasifik.
Baca juga: Tabrakan di Jalan Purworejo-Wates, Pengendara Vario Tewas di Tempat
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Presiden Lee dalam penyelenggaraan KTT APEC 2025. Ia menilai acara tersebut terselenggara secara profesional dan efisien.
“Saya ingin mengucapkan selamat atas kepemimpinan Anda di APEC. Acara ini diselenggarakan dengan sangat baik, sangat efisien, dan selalu tepat waktu hingga hitungan menit,” tutur Presiden Prabowo.
Selain membahas agenda ekonomi dan kemitraan, Presiden Prabowo juga menyampaikan kekagumannya terhadap kebudayaan Korea Selatan yang semakin mendunia. Dalam suasana santai, ia mengapresiasi jamuan makan malam yang diadakan oleh tuan rumah.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas jamuan makan malam yang meriah tadi malam. Acaranya sangat menarik, dan saya rasa Korea akan menaklukkan dunia dengan musik dan tarian kalian. Semua anak muda Indonesia, mereka semua tergila-gila dengan K-Pop,” ungkap Prabowo disambut senyum hangat Presiden Lee.
Baca juga: Jatuh dari Sepeda Saat Pulang Gowes, Warga Yogyakarta Meninggal Dunia di RS PKU Bantul
Sementara itu, Presiden Lee Jae Myung mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran Presiden Prabowo di Republik Korea. Ia menilai dialog antara kedua negara penting dilakukan, terutama di tengah kondisi geopolitik yang tidak menentu.
“Saat ini kita hidup dalam lingkungan keamanan yang tidak stabil. Oleh karena itu, saya ingin meminta Anda, Bapak Presiden, untuk menyampaikan sebagian kebijaksanaan Anda kepada saya dan Republik Korea,” ujar Presiden Lee.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Lee juga memberikan apresiasi atas kepemimpinan Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ia menyebut, Republik Korea menantikan kunjungan kenegaraan resmi Presiden Prabowo yang sempat tertunda pada September lalu.
“Saya yakin bahwa masyarakat Korea akan menyambut Anda dengan sepenuh hati,” ucapnya penuh kehangatan.
Baca juga: Kapolri Ajak Mahasiswa Jadi Aktor Utama Menuju Indonesia Emas 2045
Pertemuan bilateral ini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik Indonesia–Korea Selatan, tetapi juga mempertegas arah kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ekonomi, investasi, teknologi, dan budaya. Dengan latar belakang hubungan historis yang erat, kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan komunikasi intensif guna memperkokoh kemitraan strategis yang berorientasi pada perdamaian dan kesejahteraan kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo turut didampingi oleh sejumlah menteri kabinet, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran mereka menandakan keseriusan Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi dan hubungan bilateral jangka panjang dengan Republik Korea.
Pertemuan kedua pemimpin ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus memainkan peran aktif dalam percaturan internasional, mengedepankan diplomasi damai, dan membangun jejaring kemitraan strategis untuk mendukung stabilitas kawasan Asia Pasifik.




















