Headline.co.id (Jakarta) ~ Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menerima kunjungan delegasi dari University of New South Wales (UNSW) Australia untuk membahas penguatan kerja sama strategis di bidang pendidikan tinggi, riset terapan, dan ekosistem kewirausahaan berbasis teknologi. Pertemuan yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (29/10) ini menjadi langkah nyata dalam memperluas jejaring kolaborasi internasional sekaligus mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan inovasi nasional.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kolaborasi dengan universitas terkemuka dunia seperti UNSW merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat riset dan industri berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
“Presiden mendorong kami agar Iptek menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Sehingga, perlu memperkuat kolaborasi dengan universitas dunia seperti UNSW, terutama dalam pengembangan riset industri, startup, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” ujar Menteri Brian.
Baca juga: Kemenkomdigi Perkuat Sinergi Komunikasi Publik Melalui Tiga Agenda Strategis di Bali
Menurutnya, pemerintah berkomitmen menjadikan Kemdiktisaintek sebagai fasilitator utama dalam memperluas kolaborasi global di bidang riset dan pendidikan tinggi. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat kapasitas akademik, tetapi juga diharapkan berdampak langsung terhadap pembangunan ekonomi berbasis inovasi di Indonesia.
Selain memperkuat kerja sama di bidang riset dan pendidikan, Kemdiktisaintek juga akan mengintegrasikan program Sekolah Garuda, yakni program pembinaan talenta unggul nasional, dengan universitas top dunia, termasuk UNSW. Langkah ini diharapkan dapat membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk memperoleh pengalaman internasional dan memperluas jejaring akademik global.
Sementara itu, Vice Chancellor and President UNSW, Attila Brungs, menyampaikan komitmen UNSW dalam mendukung kerja sama lintas negara, khususnya dengan Indonesia yang dinilai memiliki potensi besar dalam bidang inovasi dan kewirausahaan.
Baca juga: Menteri Widiyanti Tegaskan Komitmen Kemenpar Perkuat Transparansi dan Pelayanan Publik
“UNSW merupakan salah satu universitas top 20 dunia dan memiliki ekosistem inovasi yang kuat. Kami ingin membawa keunggulan tersebut ke Indonesia melalui program pendidikan transformatif dan riset terapan,” ujar Attila Brungs.
Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas sejumlah potensi kerja sama baru, di antaranya pengembangan ekosistem startup berbasis universitas, riset bersama di bidang energi, mineral, dan industri kreatif, serta program supervisi bersama untuk mahasiswa doktoral. UNSW, yang dikenal sebagai kampus dengan jumlah startup terbanyak di Australia, juga menawarkan kemitraan dalam hal transfer pengalaman dan teknologi untuk membangun hubungan antara dunia riset kampus dan industri.
Sebagai tindak lanjut konkret, Kemdiktisaintek dan UNSW berencana melaksanakan beberapa program bersama, seperti pengiriman mahasiswa Sekolah Garuda ke UNSW, program visiting professor, serta kolaborasi capstone project antara mahasiswa UNSW dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sektor industri kreatif.
Pertemuan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi penguatan kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Australia dalam bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi teknologi. Melalui kerja sama ini, kedua negara optimistis dapat mencetak generasi unggul.
Baca juga: Mahasiswa di Bantul Tewas Usai Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalan Imogiri Barat





















