Headline.co.id (Jakarta) ~ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah bencana hidrometeorologi basah melanda beberapa wilayah di Indonesia pada periode Senin (27/10) pukul 07.00 WIB hingga Selasa (28/10) pukul 07.00 WIB. Hujan berintensitas tinggi disertai cuaca ekstrem menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di sejumlah daerah, terutama di Kabupaten Sukabumi dan Kota Bogor, Jawa Barat, serta Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Menurut laporan resmi BNPB, banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi terjadi setelah tanggul di Kecamatan Cisolok jebol akibat hujan deras. Sebanyak 612 kepala keluarga atau 1.835 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 200 sentimeter di wilayah Cisolok dan Cikakak. Selain itu, tanah longsor juga merusak 17 rumah dan satu akses jalan desa.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB telah kami kirimkan ke lokasi sejak Selasa pagi untuk melakukan kaji cepat dan mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan darurat,” ujar Kepala BNPB dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama instansi terkait langsung mendirikan posko, dapur umum, dan pos pengungsian. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi dan penanganan berjalan cepat serta terkoordinasi.
Baca juga: Rem Mendadak di Jalan Licin, Mahasiswi Asal Imogiri Alami Kecelakaan Tunggal di Blawong Bantul
Di wilayah Kota Bogor, hujan deras pada hari yang sama memicu tanah longsor di Kecamatan Bogor Selatan. Material longsor menimpa 12 rumah warga, dua di antaranya mengalami rusak berat dan 10 lainnya rusak ringan. BPBD Kota Bogor bersama unsur TNI-Polri melakukan pembersihan material longsor guna mengamankan area permukiman.
“Petugas kami sudah di lapangan melakukan pembersihan material dan membantu warga yang rumahnya terdampak,” jelas perwakilan BPBD Kota Bogor dalam laporan situasi.
Selain di Jawa Barat, bencana juga terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Hujan lebat disertai angin kencang pada Senin (27/10) menyebabkan 14 rumah warga di Kecamatan Nglegok mengalami kerusakan dan dua ruas jalan tertutup material pohon tumbang. Tim BPBD Kabupaten Blitar bergerak cepat melakukan asesmen serta membersihkan material yang menutup jalan dan rumah warga.
Baca juga: BNPB Turun Tangan Tangani Banjir Ketitang Wetan, Fokus Perkuat Tanggul dan Pulihkan Hulu Sungai
Merespons kejadian tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama menjelang puncak musim hujan. “Kami mengingatkan masyarakat untuk rutin memantau kondisi tanggul sungai. Jika ditemukan keretakan atau kerusakan, segera laporkan ke pihak berwenang agar dapat segera diperbaiki,” tegas BNPB.
Selain itu, BNPB juga mengingatkan agar masyarakat tidak berlindung di bawah bangunan atau pohon yang berpotensi tumbang saat terjadi angin kencang. Imbauan ini sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di tengah meningkatnya intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia.
Melalui pemantauan intensif dan koordinasi cepat antarinstansi, BNPB menegaskan komitmennya dalam menjaga keselamatan warga serta memastikan setiap daerah memiliki kesiapsiagaan yang optimal dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.




















